Sri Mulyani: Pengelolaan Utang Indonesia Paling Prudent  

Senin, 4 September 2017 17:07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan utang pemerintah telah dikelola dengan hati-hati, terutama bila dibandingkan dengan sejumlah faktor di negara lain. Salah satu faktornya adalah rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca juga: Utang Indonesia 3.780 T, Sri Mulyani: 62 Persen dari Masyarakat

Sri Mulyani menyatakan rasio utang Indonesia terhadap PDB terhitung rendah dibanding negara anggota G-20. "Rasionya 28 persen. Satu tingkat di bawah Rusia yang 17 persen," ujarnya saat rapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin, 4 September 2017.

Rasio utang terhadap PDB Filipina tercatat 34 persen dan Thailand 42 persen. Indonesia juga masih lebih unggul jika dibandingkan dengan negara maju, seperti Amerika, yang memiliki rasio utang terhadap PDB 107 persen, dan Jepang, yang mencapai 239 persen.

Menurut Sri Mulyani, rasio utang per kapita Indonesia pun rendah. PDB per kapita Indonesia pada Mei 2017 mencapai US$ 3.604, tapi utang per kepala US$ 1.004. Sedangkan Jepang memiliki pendapatan per kapita hampir US$ 40 persen, rapi dibebani utang US$ 93 ribu.

Sri Mulyani mengatakan utang Indonesia pun masih lebih kecil jika dibandingkan dengan negara yang kaya sumber daya alam. Qatar, misalnya, masuk kategori negara dengan rasio utang terhadap PDB 30-60 persen, sementara Indonesia kurang dari 30 persen. "Jadi mau dilihat dari sudut apa pun, Indonesia tetap prudent (hati-hati)," ucapnya.

Utang Indonesia dalam kondisi aman dipicu angka defisit yang kecil dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. PDB Indonesia pada April 2017 mencapai 5,6, persen dengan defisit fiskal 1,6 persen.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, pemerintah menargetkan defisit 397,23 triliun atau 2,92 persen terhadap PDB. Utang pemerintah hingga Juli 2017 mencapai Rp 3.779,98 triliun.

Utang pemerintah itu terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) Rupiah sebesar Rp 2.206,1 triliun atau 58,4 persen, SBN Valas Rp 838,9 triliun atau 22,2 persen, pinjaman luar negeri Rp 729,6 triliun atau 19,3 persen, dan pinjaman dalam negeri Rp 5,4 triliun atau 0,1 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

20 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya