Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menerbitkan reksa danapenyertaan terbatas (RDPT). Direktur Investasi Bahana TCW, Soni Wibowo mengatakan RDPT Pelabuhan bernilai US$ 35 juta atau sekitar Rp 465 miliar ini dikeluarkan untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.
“Produk ini sudah jalan, investor sudah berkomitmen dan proyek sudah ada,” ujar Soni Wibowo melalui siaran pers yang diterima Tempo, Senin 4 September 2017.
RDPT merupakan produk reksa dana yang ditawarkan maksimal hanya kepada 50 investor saja. Para investor juga harus langsung berinvestasi pada proyek-proyek di sektor riil. Umumnya investor yang diundang adalah institusi.
Soni mengatakan, dana yang dihimpun akan digunakan untuk mengakuisisi lahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta utara agar dapat direvitalisasi. Selain RDPT pelabuhan, Bahana TCW juga sedang membicarakan rencana penerbitan RDPT jalan tol.
“Tahun 2018, kami juga akan menerbitkan RDPT jalan tol dengan nilai sebesar Rp 5 triliun. Pembahasan sudah dimulai,” ujar Soni.
Soni mengharapkan, dengan adanya produk-produk reksa danainfrastruktur maka pendanaan dari pasar modal ke proyek sektor tersebut semakin besar. Kedepannya para investor harapannya dapat memiliki berbagai macam alternatif investasi. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat terus berlanjut.
Kamis, 31 Agustus 2017 lalu, PT Jasa Marga Tbk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Surat Berharga Pendapatan Jalan Tol Jagorawi. Jasa Marga melakukan sekuritisasi atas pendapatannya di ruas tol Jagorawi selama lima tahun ke depan. Dengan sekuritisasi tersebut, perusahaan jalan tol plat merah itu mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar yang nantinya digunakan untuk membangun ruas-ruas tol lainnya.
“Sebenarnya, konsep sekuritisasi ini bukan hal baru di negara kita. Misalnya saja di Palembang, tahun 1970-an sudah ada Lebak Lebung,” ujar Direktur Hubungan Investor Bahana TCW Budi Hikmat.
Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen
20 Oktober 2023
Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen
Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.