Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

Reporter

Senin, 4 September 2017 11:35 WIB

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Direktur Investasi Bahana TCW, Soni Wibowo mengatakan RDPT Pelabuhan bernilai US$ 35 juta atau sekitar Rp 465 miliar ini dikeluarkan untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.

“Produk ini sudah jalan, investor sudah berkomitmen dan proyek sudah ada,” ujar Soni Wibowo melalui siaran pers yang diterima Tempo, Senin 4 September 2017.

RDPT merupakan produk reksa dana yang ditawarkan maksimal hanya kepada 50 investor saja. Para investor juga harus langsung berinvestasi pada proyek-proyek di sektor riil. Umumnya investor yang diundang adalah institusi.

Soni mengatakan, dana yang dihimpun akan digunakan untuk mengakuisisi lahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta utara agar dapat direvitalisasi. Selain RDPT pelabuhan, Bahana TCW juga sedang membicarakan rencana penerbitan RDPT jalan tol.

“Tahun 2018, kami juga akan menerbitkan RDPT jalan tol dengan nilai sebesar Rp 5 triliun. Pembahasan sudah dimulai,” ujar Soni.

Soni mengharapkan, dengan adanya produk-produk reksa dana infrastruktur maka pendanaan dari pasar modal ke proyek sektor tersebut semakin besar. Kedepannya para investor harapannya dapat memiliki berbagai macam alternatif investasi. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat terus berlanjut.

Kamis, 31 Agustus 2017 lalu, PT Jasa Marga Tbk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Surat Berharga Pendapatan Jalan Tol Jagorawi. Jasa Marga melakukan sekuritisasi atas pendapatannya di ruas tol Jagorawi selama lima tahun ke depan. Dengan sekuritisasi tersebut, perusahaan jalan tol plat merah itu mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar yang nantinya digunakan untuk membangun ruas-ruas tol lainnya.

“Sebenarnya, konsep sekuritisasi ini bukan hal baru di negara kita. Misalnya saja di Palembang, tahun 1970-an sudah ada Lebak Lebung,” ujar Direktur Hubungan Investor Bahana TCW Budi Hikmat.

ALFAN HILMI

Berita terkait

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.

Baca Selengkapnya

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

31 Januari 2019

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

Perbankan tetap membuka ruang untuk penyaluran kredit infrastruktur tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

10 Januari 2018

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Ratu Prabu Energi berencana menggarap proyek LRT senilai Rp 30 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

6 November 2017

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

Kalangan perbankan berusaha menjaga risiko penyaluran kredit infrastruktur dengan sejumlah upaya.

Baca Selengkapnya

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

18 September 2017

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

Banyaknya debitor mencairkan kredit investasinya di perbankan pada semester kedua tahun ini tak lepas dari target pengerjaan proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

18 September 2017

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

Menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini atau per September 2017, kelompok bank swasta melihat mulai banyak kredit investasi yang dicairkan debitor.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

29 Juli 2017

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) boleh dikelola untuk hal-hal produktif.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

12 Juni 2017

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

1 Juni 2017

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)

Baca Selengkapnya