Pengusaha Ritel Jelaskan Penyebab Ramayana Tutup Gerai

Reporter

Jumat, 1 September 2017 00:36 WIB

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak ke pasar ritel modern untuk memastikan harga eceran tertinggi di Carefour Dutamerlin, Jakarta, 12 April 2017. TEMPO/Richard Andika

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta membenarkan PT Ramayana Lestari Sentora, menutup beberapa gerai pusat perbelanjaannya. "Iya itu sudah ada informasi resminya. Dan memang sudah tercantum jelas (menutup gerai supermarketnya)," kata Tutum, Kamis, 31 Agustus 2017.


Berdasarkan informasi yang diterima Tutum, Ramayana menutup beberapa supermarketnya karena ingin mengubah tata letak dan membuat format baru. "Mereka mau relayout (mengubat tata letak) dan reformat," ujarnya. "Terkait penutupan itu karena rugi atau tidak belum bisa dipastikan. Yang pasti informasi resmi mereka hanya ingin relayout dan reformat supermarketnya."


Sejauh ini, Tutum belum pernah melihat upaya pemerintah untuk membantu bisnis ritel di Indonesia. Padahal, tahun ini bisnis ritel sedang lesu. "Tidak pernah ada upaya pemerintah untuk membantu campur tangan. Seharusnya pemerintah yang paling peduli."


Rencananya Ramayana akan menutup delapan gerainya di Indonesia. Satu diantaranya adalah supermarket Ramayana Mall Pontianak di Jalan Tanjungpura Pontianak, yang akan ditutup. "Supermarket Ramayana Pontianak operasionalnya hanya berlangsung hingga Agustus ini," kata Supervisor Area Ramayana Mal Pontianak Marta Hutabarar seperti yang dikutip Antara, Senin lalu.


Iya itu informasi resmi memang sudah tercantum jelas, mereka mau relayout dan reformat, karena memang menutup punya outlet yang memang itu, supermarketnya. Terkait penutupan itu karena rugi atau tidak belum bisa dipastikan, soal online tidak online, ada akibat dari kami seakan" menutup toko,


Advertising
Advertising

Alasan penutupan supermarket Ramayana karena managemen mengalami kerugian. Alhasil, managemen memilih menutup khusus supermarket saja. Ia mengatakan terkait alih tempat menjadi bisnis lain juga belum diketahui.


"Tempat pasca-supermarket untuk bisnis lain dan sebagainya kami tidak tahu. Kami hanya menunggu perintah selanjutnya dari manajemen," kata Marta.


Pantauan Tempo, Kamis, 31 Agustus 2017, Ramayana di kawasan Kebayoran, tanpak sepi. Jumlah pegawai terlihat dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari pengunjung yang datang.


"Total karyawan di sini ada 200 orang," kata petugas informasi yang tidak mau menyebutkan namanya. Ia telah mendengar bahwa perusahaan menutup beberapa supermarket Ramayana. "Iya kami dengar. Tapi, karakteristik setiap gerai kan berbeda. Ramayana Kebayoran belum dengar saya ada rencana ditutup."



IMAM HAMDI

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan

21 September 2023

Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan

Roy Nicholas Mandey mengaku telah meminta Perum Bulog menggelontorkan stok beras ke ritel sebanyak 2.500 ton. Hal tersebut untuk meredam kenaikan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya

Sederet Ancaman Pengusaha ke Pemerintah yang Tak Kunjung Bayar Rafaksi Minyak Goreng

20 Agustus 2023

Sederet Ancaman Pengusaha ke Pemerintah yang Tak Kunjung Bayar Rafaksi Minyak Goreng

Aprindo beberkan sejumlah ancaman kepada pemerintah yang tak kunjung melunasi utang rafaksi minyak goreng. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Aprindo Tidak Kunjung Berhasil Tagih Utang Minyak Goreng, Aprindo: Kami Minta Transparansi

11 Mei 2023

Aprindo Tidak Kunjung Berhasil Tagih Utang Minyak Goreng, Aprindo: Kami Minta Transparansi

Perwakilan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) terus menagih utang subsidi atau rafaksi minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Betulkah Pengusaha Ritel Tak Ambil Margin dari Penjualan Beras Bulog? Ini Kata Aprindo

9 Februari 2023

Betulkah Pengusaha Ritel Tak Ambil Margin dari Penjualan Beras Bulog? Ini Kata Aprindo

Buwas mengklaim pengusaha ritel tidak mendapatkan margin sama sekali dari penjualan beras Bulog ukuran 5 kilogram seharga Rp 47.250.

Baca Selengkapnya

Pekan Ini Beras Bulog 5 Kg Dijual di Indomaret dan Alfamart

9 Februari 2023

Pekan Ini Beras Bulog 5 Kg Dijual di Indomaret dan Alfamart

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengumumkan beras Bulog akan mulai dijual di ritel modern Alfamart dan Indomaret pekan ini.

Baca Selengkapnya

Gerai Makanan dan Minuman Merugi, Aprindo: Tidak Memperhitungkan Perubahan Zaman

9 Februari 2023

Gerai Makanan dan Minuman Merugi, Aprindo: Tidak Memperhitungkan Perubahan Zaman

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengungkap penyebab banyaknya gerai makanan dan minuman yang tutup.

Baca Selengkapnya

Aprindo Bantah Minyakita Langka Karena Dijual di Ritel Modern: Peminatnya Tidak Banyak

9 Februari 2023

Aprindo Bantah Minyakita Langka Karena Dijual di Ritel Modern: Peminatnya Tidak Banyak

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan ritel modern selama ini tidak banyak menjual Minyakita. Minyakita juga tidak diminati pembeli.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Ungkap Penyebab Ukuran Produk Makanan dan Minuman Mengecil

15 November 2022

Pengusaha Ungkap Penyebab Ukuran Produk Makanan dan Minuman Mengecil

Pengusaha menyebut tren produk makanan dan minuman (mamin) dengan kemasan serta ukuran diperkecil.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Lapor Daging Sapi dan Produk Turunannya Tak Boleh Masuk NTT

26 September 2022

Pengusaha Lapor Daging Sapi dan Produk Turunannya Tak Boleh Masuk NTT

Larangan masuk produk sapi dan turunannya dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca Selengkapnya