Ditjen Pajak Paparkan Hambatan Kutip Pajak UMKM

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 07:20 WIB

Pekerja membuat alas sepatu di salah satu UMKM kerajinan sepatu kulit ikan nila di Cibaduyut, Bandung, 19 September 2016. Sepatu kulit ikan nila tersebut dijual antara Rp500.000 hingga Rp1,5 juta per pasang. ANTARA/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Perjanjian dan Kerja Sama Perpajakan Internasional Direktorat Jenderal Pajak Ahmad Sadiq Urwah memaparkan kendala-kendala bagi institusinya untuk memungut pajak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Saat ini, dari 59 juta UMKM, yang membayar pajak hanya 397 ribu pelaku. "UMKM memiliki dua karakteristik yang menyulitkan Ditjen Pajak memungut pajak mereka," kata Sadiq dalam diskusi di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, pada Selasa, 29 Agustus 2017.

Pertama, menurut Sadiq, tingkat turnover UMKM sangat tinggi. Seringkali, UMKM hanya bertahan selama satu tahun. Namun, tak sedikit UMKM baru muncul menggantikan UMKM yang sudah mati. "Kedua, literasi keuangan mereka minim. Mereka butuh bantuan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya," tuturnya.

Baca: Revisi PP yang Turunkan Pajak UMKM Tinggal Diserahkan ke Presiden

Berbeda dengan perusahaan besar, Sadiq berujar, UMKM tidak memiliki divisi khusus yang menangani kewajiban perpajakannya. Karena baru membangun bisnis, UMKM belum memikirkan membayar pajak. "Mereka masih berpikir dan berjuang untuk menjalankan usahanya. Ini memang jadi kendala," kata Sadiq.

Selain itu, menurut Sadiq, UMKM masih memiliki persepsi bahwa membayar pajak adalah sesuatu yang menelan biaya yang cukup tinggi atau costly. "Buat perusahaan besar, biaya untuk comply dengan pajak mungkin tidak signifikan. Karena itu, ini tugas pemerintah untuk bagaimana biaya compliance bisa diminimalisir," ujarnya.

Simak: Kementerian Koperasi: Baru 397 Ribu UMKM Bayar Pajak dari 59 Juta

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 59 juta pelaku. Namun, UMKM yang melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak untuk tahun pajak 2015 baru sebesar 397 ribu pelaku dari total UMKM yang ada.

"Masih banyak betul UMKM yang belum membayar pajak. Sebenarnya, mereka bukan takut bayar pajak. Mereka hanya tidak mengerti cara bayar pajaknya," kata Asisten Deputi Pembiayaan Non Bank dan Perpajakan Kementerian Koperasi dan UKM Soeprapto, dalam diskusi di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat.

Meskipun jumlah UMKM yang membayar pajak masih sedikit, menurut Soeprapto, pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang dibayarkan oleh UMKM mencapai Rp 47 triliun. "Kalau ada kemudahan dalam cara pembayaran pajak UMKM. Jumlah UMKM yang patuh pajak tentu akan meningkat," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

10 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

8 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

22 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

23 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya