Sri Mulyani Inginkan Dana Zakat Mal Dikelola seperti Pajak  

Reporter

Sabtu, 26 Agustus 2017 12:44 WIB

Sri Mulyani Indrawati. Tempo/Ratih Purnama

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan potensi dana zakat yang besar di Indonesia bisa dikelola secara masif seperti halnya pengelolaan pajak. Sri Mulyani menuturkan berdasarkan data Badan Zakat Nasional (Baznas), potensi zakat Indonesia bisa mencapai Rp 217 triliun atau kira-kira setara dengan pendapatan negara bukan pajak.

"Perlu upaya institusional yang memungkinkan pengumpulan zakat secara masif seperti pajak," katanya dalam acara 2nd Annual Islamic Finance Conference (AIFC) 2017 di Yogyakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Baca juga: Baznas: Penghimpunan Zakat Meningkat

Sri Mulyani mengatakan potensi zakat tersebut sangat menjanjikan, namun hingga saat ini baru sekitar dua persen yang bisa dikumpulkan melalui Baznas. Dia menduga penyebab masih kecilnya serapan potensi zakat melalui Baznas, salah satunya soal pemahaman dan pandangan yang berbeda terhadap zakat di antara kelompok masyarakat. "Banyak yang berpikir bahwa zakat hanya identik dengan zakat fitrah dibayarkan selama Ramadan," ujarnya.

Sri Mulyani menuturkan ada jenis zakat lain yang kemungkinan lupa dibayarkan, yaitu zakat mal atas harta yang dimiliki. Rendahnya zakat mal juga didasari definisi sempit tentang subyek zakat. Mereka hanya mengacu subyek zakat mal di era Rasulullah, seperti emas, perak, hasil pertanian, ternak, dan tambang.

Baca juga: Rangkul Matahari Mall, Baznas Layani Zakat Digital

Masih banyak umat Islam, menurut Sri Mulyani, yang beranggapan bahwa aset di luar itu tidak menjadi subyek zakat. "Padahal banyak aset, seperti deposit bank, saham, sukuk, yang bisa menjadi subyek zakat mal. Tentu saja aset-aset seperti deposit itu belum ada di zaman Rasulullah," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, satu hal yang harus diutamakan adalah pengelolaan zakat yang transparan. Dia menilai pada dasarnya ada kesamaan antara zakat dan pajak. Warga membayar tapi tidak berharap dikembalikan secara langsung.

Baca juga: BNI Fasilitasi Pembayaran Zakat ke Baznas Via Agen 46

Sedangkan pajak itu diwajibkan menurut undang-undang dan digunakan untuk tujuan pembangunan. Sri Mulyani menambahkan, hal yang mendasar, zakat harus dikelola dengan lebih transparan dan jelas, bagaimana dana tersebut akan digunakan. Dengan demikian tercipta kepercayaan umat. Mereka bersedia membayar zakat karena tahu sumber pembiayaan ini akan dimanfaatkan dengan benar.

Sri Mulyani menuturkan manajemen zakat di berbagai negara Islam, termasuk Indonesia, masih menjadi isu. Selama ini pengumpulan zakat dan distribusinya biasanya secara informal melalui keluarga, melalui pemuka agama. Mereka juga tidak tahu akan digunakan untuk apa zakat itu, kecuali zakat fitrah dalam bentuk beras.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya