Pemangkasan Biaya di Pelabuhan Diputuskan Pekan Depan  

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 09:29 WIB

Sejumlah kendaraan (CBU) yang akan dikirimkan oleh PT IKT di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 8 Agustus 2017. PT IKT menerapkan standar operasional terbaik di dunia dalam pengiriman serta layanan logistik dan bongkar muat kendaraan, spare parts dan alat berat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan pihaknya akan memutuskan biaya-biaya yang bisa dipangkas di pelabuhan, pekan depan. Ia menyatakan salah satu yang akan diefisiensikan adalah tenaga kerja bongkar muat atau TKBM.

"Kadang-kadang kan tidak ada servis, tetap bayar, itu ditertibkan," kata Tonny saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Tonny menuturkan hal ini perlu dilakukan agar pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bisa bersaing dengan pelabuhan internasional. Namun, ia menegaskan, hal ini bukan berarti tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan tak ada lagi. "Intinya no service, no pay."

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan rapat untuk membahas pelabuhan. Dalam rapat itu, selain Tonny, turut hadir Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.

Simak: Total Pungli di Pelabuhan Palaran Samarinda Capai Rp 2,6 Triliun

Pemerintah berencana mengurangi biaya-biaya di pelabuhan. Sebab, biaya yang tinggi di pelabuhan disinyalir menjadi penyebab pelabuhan di Indonesia menjadi tak kompetitif. Karena itu, pemerintah bergerak menurunkan biaya-biaya tersebut.

Menurut Tonny, hal lain yang akan diefisiensikan adalah terminal handling charge atau THC. THC merupakan salah satu komponen di pelabuhan yang terdiri atas container handling charge atau CHC dan surcharge. "Dilihat biaya-biayanya dari item itu."

Sedangkan terkait dengan dwelling time, diharapkan dengan adanya efisiensi ini, bisa menjadi 2,5 hari pada tahun ini. Diketahui tahapan pre-clearance menjadi tahapan paling menyita waktu di pelabuhan. "Itu kan kumulatif, kalau sepi kan cepat, kalau kapal banyak, menjadi sulit," ujar Tonny.

Tonny enggan menyebutkan angka detail dan item yang akan diefisiensikan karena yang diminta melakukan penghitungan adalah Deputi II Menteri Koordinator Kemaritiman Agung Kuswandono.

Hanya, ia memastikan, jika sudah ada keputusan, akan diberlakukan segera di semuapelabuhan. Utamanya pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan.

Ketika dikonfirmasi lewat pesan pendek, Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritiman Agung Kuswandono enggan memberikan komentar. Sebab, ia belum memberikan laporan ke Luhut Pandjaitan.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

8 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

12 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

9 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya