Garuda Indonesia Gandeng Vietnam Perluas Rute Penerbangan

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 07:30 WIB

Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ANTARA/Fajrin Raharjo

TEMPO.CO, Jakarta -Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan Vietnam Airlines menyepakati nota kesepahaman untuk memperkuat perjanjian kerja sama antara dua maskapai. Kerja sama tersebut mencakup di bidang services, MRO (maintenance, repair and overhaul), dan kargo.

Kedua maskapai bersepakat pula memperluas perjanjian kerja sama dengan perluasan rute penerbangan, seperti Hanoi – Ho Chi Minh, Hanoi/Ho Chi Minh – Singapura, Singapura – Jakarta/Bali, dan Jakarta – Bali/ Jawa. “Perluasan kemitraan antara kedua maskapai ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama keduanya dan berkontribusi untuk mengembangkan Aliansi Skyteam,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.

Pahala mengatakan Vietnam merupakan pasar yang berharga untuk Indonesia. Menurut dia, pihaknya dapat menawarkan lebih banyak lagi pilihan perjalanan antara Indonesia dengan Vietnam. “Di saat yang sama, perjanjian ini diharapkan untuk meningkatkan perdagangan dan wisata dengan membuat Indonesia lebih mudah diakses oleh wisatawan Vietnam,” ujarnya.

Direktur Utama Vietnam Airlines, Duong Tri Thanhm mengatakan, sejak 2006, Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia telah bekerja sama secara efektif dengan hasil yang nyata. Kerja sama ini, kata dia, menegaskan akan lebih jauh ke arah kemitraan yang solid dan saling menguntungkan. “Kami berharap dapat memperkuat kemitraan kami dengan Garuda Indonesia sehingga pelanggan dapat memperoleh keuntungan dari lebih banyak pilihan penerbangan dan kualitas layanan internasional yang sangat baik dari dua maskapai penerbangan terkemuka di Asia," ujar dia.

Baca: Garuda Tingkatkan Sistem Manajemen Risiko Keletihan Kerja

Menurut Centre for Asia-Pacific Aviation, aviasi Asia Tenggara berkembang lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata global hampir di setiap negara Asean. Ini diduga disebabkan oleh berkembangnya ekonomi regional dan masyarakat kelas menengah. Enam dari 10 negara di Asia Tenggara, mengalami pertumbuhan penumpang yang signifikan, dipimpin oleh Vietnam dan Myanmar. Kecenderungan ini diperkirakan akan berlanjut selama tahun 2017.

Pahala memprediksi kebutuhan transportasi udara di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan pada pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang internasional di Indonesia meningkat sebesar 8.16 persen dari 13,66 juta penumpang pada 2015 menjadi 14,77 juta penumpang pada 2016. Menurut dia, pertumbuhan penumpang internasional asal Indonesia disebabkan oleh menguatnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah.


ARKHELAUS W.

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya