Rupiah Diprediksi Berada di Zona Merah Pekan Depan

Reporter

Editor

Setiawan

Minggu, 20 Agustus 2017 12:08 WIB

Ilustrasi Rupiah Dollar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan rupiah masih sulit menyerap sejumlah sentimen positif pada 21-25 Agustus 2017. Pekan depan, rupiah diperkirakan berada pada rentang support Rp 13.328 dan resisten Rp 13.348.

Reza mengatakan rilis data ekonomi di pekan depan diharapkan lebih baik sehingga dapat memberikan dorongan tambahan kepada penguatan rupiah. "Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas dan rupiah dapat menyerap sejumlah sentimen dari dalam negeri untuk menahan pelemahan," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Ahad, 20 Agustus 2017.

Sepanjang pekan kemarin, pergerakan rupiah tercatat melemah 0,03 persen di atas pekan sebelumnya yang turun 0,30 persen. Pelemahan Rupiah disebabkan masih minimnya sentimen positif yang dapat mengangkat laju rupiah secara signifikan.

Namun pelemahan yang terjadi pekan ini cenderung terbatas bila dibandingkan dengan pergerakan rupiah di akhir pekan sebelumnya. "Pelemahan terbatas tersebut dipengaruhi pergerakan dolar Amerika yang juga melemah dibanding mata uang safe currency lainnya," kata Reza.

Sepanjang pekan lalu, rupiah sempat melemah ke level 13.377. Lajunya lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya di 13.409. Level tertinggi yang dicapai Rupiah berada di angka 13.353 di bawah level tertinggi sebelumnya di 13.305.

Rupiah sempat meningkat seiring anggapan berkurangnya kekhawatiran terhadap tensi geopolitik antara Amerika dan Korea Utara. Hal tersebut terjadi setelah sejumlah petinggi Amerika menyampaikan upaya damai untuk mengurangi ketegangan yang ada. Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un mengurungkan niatnya untuk meluncurkan rudal ke daerah Guam.

Namun berkurangnya ketegangan tersebut membuat minat mata uang safe haven berkurang. Laju dolar Amerika kembali naik setelah terlibas kenaikan yen Jepang dan franc Swiss. Dampaknya, laju rupiah pun kembali melemah.

Rupiah belum mampu berbalik positif hingga akhir pekan. rupiah tertekan setelah dolar Amerika mengalami kenaikan pasca permintaan akan mata uang safe currency mereda. Reza mengatakan adanya rilis kenaikan penjualan ritel Amerika membantu laju dolar Amerika bertahan di zona hijaunya dan menekan laju rupiah.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519

Baca Selengkapnya