Pendapatan Negara Ditargetkan Naik 8,2 Persen, Pajak Jadi Andalan

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 17 Agustus 2017 08:54 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, tampak hadir dalam acara sidang tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI dan Pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2018 dimulai. Senayan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah menargetkan pendapatan negara dalam RAPBN 2018 sebesar Rp 1.878,4 triliun atau naik 8,2 persen dari target tahun 2017 yang sebesar Rp 1.736,1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dari proyeksi pendapatan negara sebesar Rp 1.878,4 triliun, pendapatan dari sektor perpajakan ditargetkan Rp 1.609,4 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 267,9 triliun.

“Ini lebih moderat dibanding dengan proyeksi pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini yang ditargetkan di atas 14 persen. Kita bikin moderat agar tidak menimbulkan tekanan kepada kelompok ekonomi. Namun ini bukan berarti reformasi di bidang perpajakan mengendur,” katanya dalam jumpa pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2018 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Rabu 16 Agustus 2017.

Menurut Sri Mulyani, untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan terus melakukan reformasi perpajakan dan memanfaatkan momentum pelaksanaan perjanjian perpajakan internasional dengan mengefektifkan pelaksanaan Automatic Exchange of Information (AEoL), serta mencegah erosi perpajakan melalui pemindahan keuntungan (Base Erosion Profit Shifting). “Tentu kita juga akan terus meningkatkan edukasi ke masyarakat sehingga kepatuhan membayar pajak meningkat,” kata dia.

Dari sektor PNBP, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari migas sebesar Rp 77,2 triliun dan dari non migas sebesar Rp 22,1 triliun. Sedangkan penerimaan negara dari sektor perbankan diperkirakan mencapai Rp 11 triliun dan non perbankan Rp 32,7 triliun. “Ini adalah dalam bentuk dividen,” katanya.

Sri Mulyani menambahkan, saat ini pendapatan negara terbesar berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar Rp 15,4 triliun. Kemudian Kepolisian dan Kementerian Perhubungan. “Pendapatan BLU (Badan Layanan Umum) ini terutama dari Kementerian Keuangan yang berhubungan dengan sawit, kemudian Kementerian Kesehatan dari rumah sakit dan Menristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi) dari universitas,” ujar Sri Mulyani.

ROSSENO AJI NUGROHO|SETIAWAN ADIWIJAYA



Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya