TEMPO.CO, Jakarta - Sinyal blokir akses aplikasi website Telegram akan dibuka sudah muncul.
Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Noor Iza, mengatakan 45 channel berkonten negatif terkait dengan terorisme dan radikalisme telah dihapus Telegram untuk memenuhi permintaan Kementerian. Apakah aplikasi web Telegram tak diblokir lagi?
"Mereka sudah take down channel yang kemarin kami minta. Maka pemblokirannya bisa dibuka," katanya di Penang Bistro, Jakarta, hari ini, Kamis, 10 Agustus 2017. Namun belum ada pernyataan resmi dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudyantara soal pembukaan blokir Telegram.
Baca: Telegram Janji Blokir Konten Terorisme dengan Cepat
Pada pekan lalu, CEO Telegram Pavel Durov mengatakan akan segera memblokir konten terorisme. “Kami membuat tim khusus untuk pemblokiran lebih cepat dan sudah dibicarakan dengan pemerintah Indonesia,” ujarnya di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa, 1 Agustus 2017.
Durov datang ke Indonesia dan bertemu dengan Rudiantara untuk membahas pemblokiran aplikasi Telegram yang dilakukan pemerintah. Hal itu dilakukan karena Telegram tidak cepat merespons permohonan pemblokiran konten terorisme yang dilayangkan pemerintah.
Simak: Cerita Percakapan Grup Para Teroris di Aplikasi Telegram
Aplikasi Telegram yang terenskripsi dinilai telah dimanfaatkan jaringan terorisme untuk menyebarkan ajaran radikal. Kelebihan lain Telegram adalah kapasitas pengiriman file hingga 1,5 gigabita dan bisa menampung 10 ribu anggota dalam satu grup tanpa diketahui siapa administratornya.
Menurut Durov, sebelum perusahaannya membuat tim pemblokiran, Telegram perlu waktu 36 jam untuk membekukan konten terorisme. Pesan berbau terorisme akan ditutup Telegram dalam waktu paling lambat empat jam. “Kami juga menyediakan operator berbahasa Indonesia agar pemblokiran konten terorisme diproses lebih cepat,” ucapnya.
GHOIDA RAHMAH | PUTRI THALIAH | HUSSEIN ABRI
Berita terkait
Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah
1 hari lalu
Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah
Baca SelengkapnyaKominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence
8 hari lalu
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.
Baca SelengkapnyaBentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia
9 hari lalu
Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.
Baca SelengkapnyaKominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink
10 hari lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStrategi Jokowi Berantas Judi Online Lewat Satgas Terpadu
10 hari lalu
Pemerintah ingin ada langkah yang lebih komprehensif dalam membereskan masalah judi online.
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Kunjungi Indonesia 30 April, Kominfo Sebut Nilai Investasi Hingga Rp 14 Triliun
11 hari lalu
Kementerian Komunikasi dan Informasi mengatakan CEO Microsoft bakal datang ke Indonesia pada 30 April 2024 membahas investasi senilai Rp 14 Triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Libatkan Kementerian dan Lembaga
11 hari lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan satuan tugas kali ini akan bersifat menyeluruh untuk mengatasi permasalahan judi online.
Baca SelengkapnyaStarlink Penuhi Izin Operasi di RI, Kapan Uji Coba Layanan di IKN?
25 hari lalu
Pemerintah menyatakan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Amerika Serikat, Starlink, sudah mulai memenuhi izin untuk beroperasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow
32 hari lalu
Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.
Baca SelengkapnyaLogin ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya
34 hari lalu
Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.
Baca Selengkapnya