Menteri Susi: Indonesia Paling Ditakuti Pencuri Ikan di Dunia

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 19:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 11 Juli 2017. Susi pun menegaskan, pihaknya dan Presiden Jokowi sepakat penggunaan cantrang diperbolehkan hingga Desember 2017. Selanjutnya, para pemilik kapal harus mengganti alat tangkapnya yang lebih ramah lingkungan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi meninjau pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Batam, Senin, 7 Agustus 2017.

Menurut Susi, pembangunan SKPT merupakan tahap yang ia rencanakan setelah memberantas illegal fishing. "Kalau pencuri ikan tidak diberantas, ikannya juga tidak akan ada. Saya kasih alat tangkap kalau kapal Thai dan Vietnam masih ribuan di sini dapat ikan nggak bapak-bapak?" tanya Susi kepada ratusan nelayan yang hadir di SPKT Natuna.

Simak: Menteri Susi: Tak Puas Kebijakan Saya, PTUN-kan Saja

Para nelayan pun menjawab, "Betul!" Susi melanjutkan, untuk memberantas illegal fishing, kementeriannya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) 115. "Ini menjadikan Indonesia negara yang paling ditakuti oleh pencuri ikan di dunia. Itu prestasi yang diukir penjaga laut Indonesia," ujarnya.

Sejak 2016, KKP membangun SKPT Natuna dengan nilai investasi Rp 112,2 miliar. SKPT yang resmi beroperasi pada 1 Juni 2017 itu dibangun agar kapal ikan yang beroperasi di perairan Natuna dapat menjual ikannya di sana.

Menurut data, potensi perikanan di Natuna mencapai 1.143.341 ton. Namun, Susi ingin agar seluruh stakeholder terkait berkomitmen dalam menjalankan SKPT Natuna. "Yang penting kita mengerti tujuannya, jangan sampai menyimpang. Saya takut ini jatuh ke tangan pemain illegal fishing yang berganti baju. Kita harus waspada," katanya.

Dengan telah diizinkannya 915 kapal dari Jawa untuk melaut di perairan Natuna, Susi ingin kementeriannya memastikan bahwa kapal-kapal itu benar-benar milik pribumi. "Kapal eks asing tidak boleh melaut di laut kita. Kecuali Perpres 44 (tentang Daftar Negatif Investasi) diubah," tuturnya.

Ke depan, Menteri Susi berujar, Jepang akan memberikan hibah berupa coastal radar dan integrated fiseries port yang di dalamnya terdapat pelabuhan, pasar ikan, serta cold storage. "Rencananya Jepang akan membangun di enam titik, salah satunya saya minta di Natuna," kata Susi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

9 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

29 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

30 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

35 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

52 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya