53 Perusahaan Teken Kontrak Listrik Swasta

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 19:13 WIB

PLTU Muara Karang Jakarta Utara, Jum'at (13/3). Pemerintah akan memberikan jaminan bagi proyek listrik swasta untuk pembangkit 10 ribu mega watt tahap kedua. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 53 perusahaan pembangkit listrik mandiri atau Independent Power Producer menandatangani kontrak jual-beli listrik atau Power Puchase Agreement dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Direktur Pengadaan strategis 1 PLN Nicke Widyawati mengatakan penandatanganan kontrak yang dilakukan untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan skala kecil.

“Pengembangan ini untuk meningkatkan elektrifikasi di daerah terdepan dan remote island dengan memanfaatkan energi primer daerah tersebut,” ujarnya dalam acara penandatanganan, Rabu 2 Agustus 2017.

Nicke berujar langkah ini termasuk dalam rencana strategis PLN terkait energi baru terbarukan. Saat ini kapasitas energi baru terbarukan yang telah terpasang, adalah 6200 MW dari total kapasitas listrik 52 ribu megawatt, atau sebesar 12 persen.

"Kami yakin dari 12 persen yang ada pada tahun ini dapat meningkat menjadi 23 persen pada 2026 dengan sebagian besar adalah hydro powerplant dan geothermal," ujar dia.

Baca: Denda Pemutusan Kontrak PLTU Atambua Sudah Dibayar

Sebenarnya, kata Nicke, berdasarkan rencana semula sejumlah perusahaan bakal menandatangani kontrak. Mereka antara lain 64 perusahaan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di 49 lokasi dengan daya total 300 megawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa dan Biogas di kawasan Sumatera Utara dan Kalimantan dengan daya total 50 megawatt, serta Pembangkit Listrik Tenaga Solar sebesar 50 megawatt yang tersebar di kawasan Nusa Tenggara. Namun setelah dilaksanakan, sebanyak 11 perusahaan mundur.

Nicke mengaku belum menerima alasan formal terkait mangkirnya sejumlah perusahaan pembangkit listrik tersebut. “Kalau ada yang tidak mau menandatangani PPA ya kembali lagi ke prinsip jual beli, yaitu kesepakatan dua belah pihak. Kalau ada yang enggak sepakat ya batal. Tapi kami belum menerima alasannya secara formal,” ujarnya menjelaskan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan menyatakan hal itu tidak menjadi masalah lantaran dikembalikan lagi kepada kebijakan perusahaan. “Enggak apa-apa. Ini kan enggak ada pemaksaan. Kalau sepakat ya tanda tangan, kalau tidak ya jangan. Kalau merugikan, sebaiknya jangan. Kalau tidak bisa bertahan dan sustain selama 20 tahun sesuai kontrak juga jangan karena akan merugikan,” ujar dia.

Dengan tidak ikut sertanya 11 perusahaan itu, Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan PLN Tohari Hadiat mengatakan listrik yang bakal dihasilkan dari kesepakatan itu akan berkurang menjadi 350 megawatt. Adapun perusahaan yang batal menandatangani kontrak, kata dia, mayoritas adalah perusahaan PLTMH.

CAESAR AKBAR | DEWI RINA


Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

12 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

21 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

28 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

28 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

28 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

28 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

41 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya