Ombudsman Minta Satgas Pangan Jangan Dijadikan Ajang Pencitraan  

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 27 Juli 2017 17:00 WIB

Pekerja tengah mengangkut beras di gudang beras kawasan Mardani, Jakarta, 26 Juli 2017. Harga acuan yang dikeluarkan Menteri Perdagangan berlaku untuk semua jenis beras, baik medium maupun premium. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman meminta pihak terkait tidak menjadikan keberhasilan Satuan Tugas atau Satgas Pangan sebagai ajang pencitraan. Komisioner Ombudsman, Alamsyah Siregar, mengatakan tujuan utama Satgas Pangan ialah membenahi tata niaga.

"Imbauan saja, jangan sekadar menunjukkan keberhasilan dan diolah sedemikian rupa dengan informasi bombastis," kata Alamsyah di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017. Ia prihatin bila kerja keras Satgas Pangan hanya untuk menunjukkan keberhasilan.

Belajar dari kasus dugaan manipulasi beras merek beras Maknyuss oleh PT Indo Beras Unggul, semestinya upaya perbaikan tata niaga yang disoroti. "Jadi malah berbelok isunya," ucap Alamsyah. Padahal aparat kepolisian sudah bekerja keras mengungkap persoalan di komoditas beras. "Ini bukan hanya PT IBU."

Seusai penggerebekan yang dilakukan kepolisian di gudang PT IBU, muncul polemik ihwal status beras yang dijual perusahaan itu. Kementerian Pertanian mengklaim ada beras hasil subsidi yang dibeli perusahaan. Namun hal itu dibantah Kementerian Sosial.

Simak pula: Gubernur BI: Satgas Pangan Berpengaruh Kendalikan Inflasi

Tidak hanya itu, PT IBU disebut-sebut mendapatkan keuntungan yang besar dari penjualan beras premium. Padahal di tingkat petani harga gabah yang dibeli tidak tinggi. Besaran keuntungannya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto menyatakan Satgas Pangan sudah bekerja jauh-jauh hari. Dari berbagai laporan yang diterima Satgas Pangan, persoalan di sektor beras banyak mendapat perhatian. "Ada banyak masalah di beras dengan berbagai modus," katanya.

Pada kasus yang terjadi pada PT IBU, ucap Ari, penyidik menduga ada ketidaksesuaian antara kandungan beras dan yang tertulis pada kemasan. Satgas Pangan langsung mencari tahu dengan menguji beras di laboratorium. "Hasil laboratorium beda (kemasan dengan isi)."

Meski demikian, proses penyidikan hingga kini masih terus berjalan. Kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus PT IBU. Saat ini penyidik menggunakan Pasal 383 KUHP dan Pasal 141 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

10 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

17 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

21 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

22 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

25 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

33 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

34 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

39 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya