Produsen Beras Maknyuss Kantongi Rp 2 Triliun dari Penjualan

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 19:00 WIB

Aktivitas di Pabrik PT Indo Beras Utama terpantau normal saat Tempo berkunjung, Jumat 21 Juni 2017. Tadi malam, Mabes Polri dan Kementerian Pertanian menggeledah pabrik yang terletak diJalanRengas Km 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi karena melanggar Undang Undang tentang Perlindungan Konsumen. TEMPO/HISYAM LUTHFIANA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) memproyeksikan dapat meraih penjualan produk mereka yakni di sektor makanan ringan dan beras mencapai Rp 7,24 triliun. Artinya penjualan ini akan meningkat sekitar 8 persen dibandingkan penjualan 2016 sebesar Rp 6,7 triliun.

Menurut Direktur Keuangan Perusahaan Sjambiri Lioe, hal tersebut diperhitungkan berdasarkan estimasi penjualan di Semester 1. Emiten berkode AISA itu berhasil memperoleh penjualan dari sektor Food yakni Mie Kering, Snacks, Mie Instant (Mie Kremes), Biskuit, Permen, dan lainnya dengan total Rp 1,26 triliun.

Secara total angka tersebut meningkat sebesar 6 persen dibandingkan penjualan semester 1 tahun lalu sebesar Rp 1,19 triliun. Lalu untuk penjualan sektor beras dari anak usaha PT Indo Beras Unggul, sepanjang semester 1 mereka berhasil meraih penjualan dari Beras Maknyuss dan Ayam Jago sebesar Rp 2,10 triliun. Namun angka penjualan tersebut menurun hingga 12 persen dibandingkan penjualan semester 1 2016 sebesar Rp 2,4 triliun.

Baca juga: Produsen Beras Maknyuss Tipu Konsumen, Berapa Keuntungannya?

Dengan demikian, secara total untuk semester 1, total penjualan TPS Food sebesar Rp 3,37 triliun. Mereka juga masih memperoleh estimasi untuk kontrak biskuit sebesar Rp 400 miliar, serta proyeksi tambahan pendapatan dari pertumbuhan dari produk baru yang diluncurkan yakni mi kering, bihun dan snack Taro 3D di kuartal 3 dan 4 sebesar Rp 100 miliar, sehingga estimasi pencapaian penjualan di 2017 sebesar Rp 7,24 triliun.

"Saya ambil angka Rp 3,37 triliun. Kalau disatutahunkan, omset itu kira-kira 6,7 triliun, dan biskuit itu di kuartal 3 dan 4 nilainya Rp 400 miliar, sehingga omset Rp 7,14 triliun. Kami masih mengharapkan income di snack, bihun dan mi kering. Jadi di 2017, berdasarkan fakta per hari ini, kami bisa mencapai Rp 7,24 triliun atau tumbuh sekitar 8 persen," tutur Sjambiri Loei, Selasa 25 Juli 2017.

Meski demikian, angka tersebut masih sedikit lebih rendah dari target yang ditetapkan perseroan di awal 2017, yakni sebesar Rp 7,61 triliun, atau sekitar 95 persen target.

Menurut Direktur Divisi Food Hendra Adisubrata, perusahaan akan melakukan inovasi dengan mengeluarkan berbagai produk baru. Pertama, mereka akan melaunching produk Mie Kremes varian mie Goreng, yang dijual seharga Rp 1.000, dan Mie Kremes Wave seharga Rp 2.000. Lalu produk Bravo! Ring Crunch Choco Banana yang telah dilaunching pada April 2017, serta snack Taro Varian Teriyaki yang dilaunching pada Juli ini.

"Kami melihat ternyata pertumbuhan market untuk home cooking itu cukup besar. Karena itu kami meluncurkan small pack dan single pack untuk home cooking, sekarang varian kami akan yang akan menjadi growth potential di tahun ini," kata dia terkait penjualan makanan ringan dan beras.

DESTRIANITA




Berita terkait

Sama-sama Impor, Kenapa Harga Beras di Singapura Lebih Murah dari Indonesia?

54 hari lalu

Sama-sama Impor, Kenapa Harga Beras di Singapura Lebih Murah dari Indonesia?

Pengamat pertanian Syaiful Bahari, angkat bicara soal perbedaan harga beras di Singapura dan Indonesia padahal kedua negara mengimpor komoditas itu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bulog Kesulitan Cari Negara Importir Beras, Faisal Basri Menjawab Jokowi: Beberkan Berbagai Keuntungan Cina

11 Agustus 2023

Terkini: Bulog Kesulitan Cari Negara Importir Beras, Faisal Basri Menjawab Jokowi: Beberkan Berbagai Keuntungan Cina

Ketua Dewan Pengawas Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan hambatan mencari negara importir beras di masa cuaca ekstrem El Nino saat ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: 10 Daerah Penghasil Beras Terbanyak, Menkes soal Vaksin Booster

7 Oktober 2021

Terkini Bisnis: 10 Daerah Penghasil Beras Terbanyak, Menkes soal Vaksin Booster

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis petang, 7 Oktober 2021, dimulai dari daftar sepuluh provinsi penghasil beras terbanyak di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kulon Progo Siapkan Kawasan Beras Premium Seluas 200 Hektar

30 September 2018

Kulon Progo Siapkan Kawasan Beras Premium Seluas 200 Hektar

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengembangkan kawasan beras premium seluas 200 hektare

Baca Selengkapnya

Dongkrak Produksi Beras, Mentan Bagikan Bibit Unggul Gratis

8 Maret 2018

Dongkrak Produksi Beras, Mentan Bagikan Bibit Unggul Gratis

Kementerian Pertanian berupaya menggenjot produksi beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Produsen Beras Topi Koki Bangun Pabrik Baru di Sumatera Selatan

15 Januari 2018

Produsen Beras Topi Koki Bangun Pabrik Baru di Sumatera Selatan

Kapasitas pabrik beras di Sumatera Selatan sebanyak 30 ton per jam.

Baca Selengkapnya

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

13 Oktober 2017

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

Indonesia akan mengekspor beras untuk Malaysia mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ini Pelanggaran yang Dilakukan PT IBU dalam Perkara Beras

2 Agustus 2017

Ini Pelanggaran yang Dilakukan PT IBU dalam Perkara Beras

Pelanggaran yang dilakukan PT IBU di sektor hulu dan hilir produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago tersebut

Baca Selengkapnya

Kasus Beras Maknyuss, Polisi Tetapkan Bos PT IBU Jadi Tersangka  

2 Agustus 2017

Kasus Beras Maknyuss, Polisi Tetapkan Bos PT IBU Jadi Tersangka  

Mabes Polri menetapkan pimpinan PT Indo Beras Unggul, TW, sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Dugaan Monopoli Kasus Beras Maknyuss, Ini Kata KPPU

29 Juli 2017

Dugaan Monopoli Kasus Beras Maknyuss, Ini Kata KPPU

PT Indo Beras Unggul dianggap melanggar aturan karena membeli gabah petani lebih mahal dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya