TEMPO.CO, Jakarta - Tuduhan polisi dalam kasus beras mendapat bantahan. PT Indo Beras Unggul, produsen beras cap Ayam Jago yang disegel polisi, menggelar keterangan pers hari ini, 22 Juli 2017, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta.
Juru bicara PT Indo Beras, Jo Tjong Seng alias Asen, menyatakan pabrik tetap beroperasi karena meyakini perusahaannya tidak melakukan pelanggaran. "Kami ingin tegaskan bahwa kami tidak melakukan pelanggaran. Oleh karena itu, produksi tetap kami jalankan normal," kata Asen.
Asen menegaskan, bukan pabriknya yang disegel oleh polisi, melainkan stok beras yang dimiliki perusahaan. "Penyegelan itu tujuannya untuk mengamankan barang yang ada untuk kebutuhan proses berikutnya."
Pada 20 Juli 2017, Kepolisian RI menyegel pabrik PT Indo Beras Unggul. Produsen beras cap Ayam Jago ini dituduh melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi dengan harga beras premium. Kecurangan itu dilakukan PT Indo Beras, anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, di mana eks Menteri Pertanian Anton Apriyantono menjadi komisaris utama.
Modusnya, menurut polisi, perusahaan mengemas beras IR64 dengan label premium yang dijual Rp 20 ribu per kilogram. Padahal, IR64 adalah beras medium bersubsidi yang harganya Rp 9.000 per kilogram.
Asen membantah perusahaannya menggunakan beras bersubsidi untuk produknya. "Kami membeli gabah dari petani, yakni gabah umum yang dihasilkan kelompok tani atau penggilingan lokal," ucapnya. "Hal tersebut umum dilakukan pengusaha penggilingan beras lainnya."
Menurut Asen, PT Indo Beras akan kooperatif menjalani prosedur polisi sehingga masih menunggu arahan selanjutnya dari kepolisian. Itu sebabnya, PT Indo Beras belum menentukan langkah hukum dan fokus mencari konfirmasi atas kasus beras tersebut.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
Apa Itu Sigma Male?
3 menit lalu
Sigma male adalah pria yang memiliki kepribadian memilih untuk menjalani kehidupannya di luar struktur tatanan dominasi sosial masyarakat.
Baca SelengkapnyaKKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas
6 menit lalu
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.
Baca SelengkapnyaWNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas
9 menit lalu
Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies
11 menit lalu
Mantan cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mendatangi kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPara Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran
11 menit lalu
Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya4 Fakta Mengenai Penyakit Asam Lambung
13 menit lalu
Asam lambung tidak bisa sembuh, namun, dapat diturunkan intensitas kambuh tidaknya dengan menjaga pola makan dan menghindari pemicunya.
Baca SelengkapnyaIni Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung
13 menit lalu
Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.
Baca SelengkapnyaPusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan
15 menit lalu
Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit
16 menit lalu
Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L
Baca Selengkapnya5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia
18 menit lalu
Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.
Baca Selengkapnya