Suasana pengucapan sumpah jabatan Ketua dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022, di Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jakarta, 20 Juli 2017. Tempo/Ghoida Rahmah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan harapannya kepada Ketua dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022. Sri Mulyani hari ini turut hadir dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Wimboh Santoso selaku Ketua bersama keenam Anggota lainnya.
"Saya sampaikan harapan kita semua untuk menjaga OJK sebagai regulator yang baik dan sebagai supervisi jasa keuangan untuk bisa melaksanakan tugas dan ekonominya," ujarnya, di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo pun turut berharap agar jajaran Dewan Komisioner OJK yang baru dapat bekerja dengan lebih baik lagi untuk membangun kelembagaan dan menjalankan fungsi pengawasan sektor keuangan Indonesia secara lebih terintegrasi.
"Sehingga semuanya nanti membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih kuat, inklusif, dan berkesinambungan," katanya. Hal itu diharapkan dapat menciptakan sektor keuangan yang sehat dan membuat perekonomian menjadi lebih baik.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berharap yang terbaik untuk kinerja OJK ke depan, khususnya terkait dengan koordinasi antar anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Kami berharap koordinasi dengan LPS dalam pengelolaan masalah perbankan menjadi lebih baik," katanya tentang kinerja Otoritas Jasa Keuangan di masa mendatang. Sehingga, keduanya dapat bersinergi bersama mengawal stabilitas sektor industri keuangan. Secaraaspesifik, Halim menyebutkan pentingnya melakukan kerja sama untuk melakukan pemantauan, pertukaran informasi, dan jika diperlukan pemeriksaan bersama.
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya
9 Juni 2023
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya
Tercatat pada April 2023, kredit perbankan tumbuh 8,08 persen year on year (yoy), lebih kecil ketimbang pertumbuhan kredit pada Maret 2023 yang mencapai 9,52 persen.