Ada yang Khawatir Jika KPPU Jadi Lembaga Negara Bebani APBN  

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 19 Juli 2017 11:40 WIB

Logo Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). kppu.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Darmadi Durianto, mengatakan usul agar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjadi lembaga negara sulit terealisasi. Salah satu alasan utamanya adalah akan menambah beban pada keuangan negara.

Baca: KPPU Usulkan Lima Poin dalam RUU Persaingan ...

Menurut Darmadi, perubahan status menjadi lembaga negara jelas menimbulkan konsekuensi anggaran. “Gaji KPPU yang sekarang kan kecil, belum disesuaikan dengan standar gaji lembaga negara,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 April 2017.

Darmadi menuturkan, jika perubahan status direalisasi, akan terjadi pembengkakan anggaran yang harus ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) guna memenuhi berbagai kebutuhan, seperti gaji, perjalanan dinas, hingga tunjangan dan kompensasi.

“Saat kondisi keuangan seperti sekarang, pengajuan perubahan menjadi lembaga negara sulit dikabulkan,” ucapnya. Terlebih, anggaran untuk KPPU dalam beberapa waktu belakangan sudah dipotong, terakhir dipangkas Rp 26 miliar. Secara peraturan, kata Darmadi, perubahan status itu dimungkinkan jika ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR.

Darmadi menuturkan hal ini juga menjadi salah satu fokus Dewan dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Persaingan Usaha yang penyelesaiannya tengah dikebut. “Namun situasi sekarang sulit. Semua kementerian saja mengalami pemotongan anggaran,” katanya.

Hal tersebut, Darmadi melanjutkan, mengindikasikan sumber penerimaan tidak cukup untuk membiayai pengeluaran negara. Sehingga alasan keuangan itu akan mengganjal proses pengajuan KPPU sebagai lembaga negara.

“Untuk saat-saat sekarang, pemerintah kelihatan akan membatasi perubahan status (KPPU) menjadi lembaga negara,” tuturnya.

Baca: Lindungi Konsumen, KPPU Usulkan Penggabungan Dua Lembaga Ini

Saat ini, Amanat Presiden RUU Persaingan Usaha telah disampaikan kepada pimpinan DPR. “Setelah ini akan dikembalikan kepada Komisi VI untuk dibahas bersama pemerintah,” katanya. Kementerian Perdagangan akan berperan sebagai leading sector dalam pembahasan RUU ini mewakili pemerintah. Darmadi menambahkan, pembahasan diperkirakan akan dimulai seusai masa reses pada 16 Agustus mendatang.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

39 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

50 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Tugas dan Fungsi Lembaga Negara Ini?

13 Februari 2024

Prabowo Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Tugas dan Fungsi Lembaga Negara Ini?

Pasca-munculnya dugaan maladministrasi yang dilakukan menteri pertahanan Prabowo, laporan terhadap Ombudsman pun muncul. Ini profil Ombudsman.

Baca Selengkapnya

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

16 Januari 2024

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

Groundbreaking pertama IKN di tahun ini digelar pada 17 Januari dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

9 Januari 2024

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

Peretasan atau serangan siber yang menyasar lembaga negara atau pemerintahan memang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

11 Mei 2023

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan tagihan rafaksi atau utang pemerintah terkait minyak goreng mencapai Rp 1,1 triliun.

Baca Selengkapnya

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

12 April 2023

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menerbitkan peraturan baru mengenai penanganan perkara.

Baca Selengkapnya

KPPU Sebut 2 Pelanggaran Penyebab Minyakita Langka dan Mahal, Apa Saja?

13 Februari 2023

KPPU Sebut 2 Pelanggaran Penyebab Minyakita Langka dan Mahal, Apa Saja?

Minyakita yang semakin langka dan mahal disebut KPPU karena maraknya pelanggaran penjualan di berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sebut Minyakita Dijual Secara Bundling, Kemendag: Tidak Boleh

13 Februari 2023

Pedagang Sebut Minyakita Dijual Secara Bundling, Kemendag: Tidak Boleh

Kemendag melarang penjualan Minyakita secara bersyarat atau bundling yang diakui pedagang pasar.

Baca Selengkapnya

KPPU Temukan Dugaan Kemasan Minyakita Dibuka dan Dijual Sebagai Minyak Curah

13 Februari 2023

KPPU Temukan Dugaan Kemasan Minyakita Dibuka dan Dijual Sebagai Minyak Curah

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali mengungkapkan hasil investigasinya ihwal penyebab harga minyak goreng bersubsidi merek Minyakita melonjak di atas batas eceran tertinggi (HET).

Baca Selengkapnya