Menteri Luhut: Rasio Utang Indonesia Masih Kecil  

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 07:34 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan utang Indonesia masih tergolong kecil dibanding negara-negara anggota G20. "Utang masih tergolong sangat kecil dibanding negara lain. Masih di bawah 30 persen, tepatnya 27,9 persen dari PDB (produk domestik bruto)," ujarnya, Senin, 17 Juli 2017.

Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu, rasio utang terhadap PDB tertinggi dicapai Jepang yang mencapai 238 persen. Menurut Luhut, Indonesia bisa berutang sampai 60 persen dari PDB sesuai dengan undang-undang.

Baca: Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Cukup Tinggi, Namun....

Luhut juga membandingkan rasio utang Indonesia dengan Malaysia. Menurut dia, Negeri Jiran itu memiliki rasio utang terhadap PDB mencapai 56,3 persen. Bahkan Amerika Serikat mencapai 105,6 persen.

Hingga Mei 2017, utang pemerintah mencapai Rp 3.672,33 triliun, yang terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) Rp 2.943,73 triliun (80,2 persen) dan pinjaman Rp 728,60 triliun (19,8 persen).

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, mengkritik pemotongan anggaran yang berlaku tajam untuk sektor sosial, tapi bukan untuk pembayaran pokok dan bunga utang. "Satu-satunya pos anggaran yang tidak diubah adalah pos pembayaran pokok dan bunga utang, yang lain semuanya bisa dipotong. Jelas sekali ke mana kesetiaannya," katanya.

Simak: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan I 2017 Naik 2,9 Persen

Rizal menuturkan sebetulnya banyak cara inovatif untuk mengurangi utang. Dia mencontohkan ketika menangani utang pada 2000 saat menjabat Menteri Koordinator Perekonomian. Dia menyepakati debt for nature swap dengan Jerman. Saat itu, ratusan juta dolar Amerika Serikat utang Indonesia dihapus dan ditukar dengan konservasi hutan.

Kemudian, pada 2001, Rizal juga mengatur debt swap dengan Kuwait. "Utang mahal ditukar dengan utang bunga rendah. Saking gembiranya, Kuwait menghadiahi gratis flyover Pasupati di Bandung," ujarnya.

ALI N.Y.

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

13 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

14 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

56 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya