Negosiasi Batas Wilayah Maritim Indonesia Malaysia Masih Buntu

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 14 Juli 2017 22:00 WIB

Warga melintasi wilayah perbatasan RI - Malaysia menuju wilayah Indonesia di Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, 29 Januari 2016. Jalan-jalan di wilayah perbatasan ini dalam keadaan rusak dan berlubang. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tengah berusaha mengklaim wilayah zona ekonomi eksklusif di Selat Malaka. Namun perundingan Indonesia dan Malaysia terkait batas wilayah tersebut belum menemui titik temu.

Baca: Indonesia dan Malaysia Normalisasi Perdagangan Entikong - Tebedu

"Ada simplikasi garis batas kita di Selat Malaka. Dan juga kawasan Indonesia Singapura itu perlu dimasukan , sehingga TNI AL mudah melakukan kegiatan patroli disana." kata Arif Havas Oegroseno, Deputi Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritima di kantornya Jumat 14 Juli 2017.

Pada pembaharuan peta wilayah Indonesia, di Selaka Malaka terdapat garis melengkung putus-putus. Garis ini adalah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia dan Malaysia yang belum ditetapkan.

Terkait ZEE, dalam peta yang baru posisinya lebih ke depan dari peta lama dan lebih menekan ke sisi Malaysia. Untuk penentuan seberapa besar wilayah yang bisa diklaim, Indonesia menggunakan median line dari mainline Malaysia dan garis pangkal kepulauan indonesia.

Sebelumnya Malaysia ingin pulau-pulau di wilayah terluar mereka diberi full effect atau diberi bobot maksimal dalam penetapan garis batasnya. Oleh karena itu, Malaysia ingin menggunakan garis yang biru ada di peta baru. Garis Biru ini adalah garis perjanjian Indonesia - Malaysia tentang landas kontinen ini pada tahun 70an.

Pada masa itu, Indonesia masih memperjuangkan konsep negara kepulauan dan membutuhkan dukungan Malaysia untuk mendukung posisi Indonesia di forum internasional dalam konferensi hukum laut internasional. Oleh karena itu Indonesia sepakat dengan batas maritim tersebut dan Malaysia mendukung Indonesia sebagai negara kepualauan.

Baca: DPR Sahkan RUU Batas ZEE Indonesia-Filipina

Hingga saat ini, Malaysia bersikukuh tidak menerima klaim Indonesia tersebut. Indonesia dan Malaysia tengah dalam proses negosiasi terkait masalah batas maritim tersebut.

MEIDIKA SRI WARDIANA|SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

3 Agustus 2022

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) memperluas kerja sama dengan instansi pendidikan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

27 Mei 2022

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

LPDP membuka pendaftaran beasiswa untuk program S2 di School of Metallurgy and Environment, Central South University Cina. Cek syarat dan tahapannya.

Baca Selengkapnya

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

21 Januari 2022

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

Luhut Pandjaitan berharap Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan menjadi pusat penelitian peradaban Islam.

Baca Selengkapnya

Bukalapak Calonkan Willix Halim sebagai CEO untuk Gantikan Rachmat Kaimuddin

5 Januari 2022

Bukalapak Calonkan Willix Halim sebagai CEO untuk Gantikan Rachmat Kaimuddin

Bukalapak mencalonkan Willix Halim sebagai CEO atau Direktur Utama, menggantikan Rachmat Kaimuddin yang baru saja mundur.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luhut Buka 12 Formasi CPNS 2021, Simak Daftarnya

9 Juli 2021

Kementerian Luhut Buka 12 Formasi CPNS 2021, Simak Daftarnya

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membuka 12 formasi untuk seleksi CPNS 2021. Simak daftarnya di sini.

Baca Selengkapnya