Pemerintah Ajak Investor Bangun PLTA 9 Ribu MW di Kaltara  

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 19:22 WIB

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai mengisi pidato pembukaan World Ocean day di General Assembly Hall, PBB, New York. TEMPO/Wahyu Muryadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mulai mengundang investor, baik lokal maupun asing, untuk bersama membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dari sungai-sungai di Kalimantan Utara, yang memiliki potensi sumber daya hingga sekitar 9 ribu megawatt (MW).

"Kita akan buat gabungan dengan pemerintah untuk lakukan itu. Orang bilang itu utang, ini business to business. Beda, kok," ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Jumat, 14 Juli 2017.

Baca: Terkait PLTA, Gubernur Kaltara Temui Menteri BUMN

Luhut menuturkan proyek tersebut tidak akan membebani utang pemerintah sehingga tidak perlu ada kekhawatiran rasio utang bertambah. Di lain sisi, dia menekankan rasio utang pemerintah saat ini masih lebih baik dibanding negara lain, yaitu 28 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Pemerintah Ajak Investor Bangun PLTA 9 Ribu MW di Kalimantan Utara
"Karena saya tentara, dikira saya enggak paham soal ekonomi. Saya paham, saya pertanggungjawabkan, kita lakukan pekerjaan dengan data-data yang ada, tidak asal bicara," ucapnya.

Menurut Luhut, fokus pemerintah saat ini adalah mengoptimalkan pembangunan ekonomi. Namun hal itu tidak dicapai semudah membalikkan telapak tangan. Dia mencontohkan, untuk mengkaji atau melakukan studi kelayakan pembangunan bagi Kalimantan Utara, diperkirakan memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah tahun.

Simak: Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA

"Saya yakin return dan proses pengambilan keputusan Indonesia sangat transparan jadi investor akan investasi di sini," katanya.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menuturkan, saat ini, daerahnya tengah berfokus pada pembangunan di bidang energi dan infrastruktur. "Kalimantan Utara provinsi baru, tapi pertumbuhan ekonomi kita nomor dua di Kalimantan sekitar 6,47 persen," ujarnya. Dia menambahkan, rencana pembangunan PLTA di Kalimantan Utara merupakan proyek strategis dengan nilai investasi yang besar.

Kalimantan Utara memiliki sekitar 20 sungai dengan kondisi yang baik dan potensial untuk menjadi sumber daya PLTA. Sungai itu di antaranya Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan, yang memiliki potensi listrik mencapai 9 ribu MW dengan kecepatan aliran sungai hingga 1 kilometer per hektare, Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau dengan potensi listrik mencapai 7.600 MW, dan Sungai Sumbakung di Kabupaten Nunukan dengan potensi listrik 500 MW.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

19 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

49 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya