Begini Penjelasan Matahari Soal Penutupan Hypermart

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 14 Juli 2017 17:43 WIB

TEMPO/Fransiskus S

TEMPO.CO, Jakarta -Corporate Secretary PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian menyatakan penutupan dua gerai Hypermart adalah hal biasa dalam bisnis retail. Menurut Danny perseroan menerapkan prinsip productivity, performance, efficiency yang berfokus kepada pencapaian tingkat maksimal.

Prinsip ini menyebabkan banyak aspek termasuk tenaga kerja yang akan mengalami tingkat kenaikan atau penurunan sejalan dengan dinamika yang berjalan. "Hal ini merupakan proses normal perusahaan dalam menjalankan tingkat usahanya," kata Danny dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Juli 2017.

Danny menuturkan dalam operasionalnya, ada banyak gerai perseroan yang memberikan kontribusi positif dalam bisnis retail perusahaan dan akan terus dimaksimalkan. Namun ada juga gerai yang tak dapat memberikan kontribusi positif yang berujung pada penutupan gerai dengan dampak langsung pengurangan tenaga kerja yang tak dapat dihindari.

Menurut Danny secara berkelanjutan pihaknya akan terus mengembangkan usaha dan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan prospek perekonomian dan retail nasional yang positif. Matahari juga akan terus berekspansi membuka gerai-gerai baru.

Gerai-gerai baru yang akan diekspansikan adalah multi format Hypermart, Foodmart, SmartClub, dan Boston HBC, yang secara keseluruhan akan banyak menyerap tenaga kerja baru seperti yang sudah terjadi di dalam 14 tahun terakhir.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Tutum Rahanta, mengatakan penutupan gerai merupakan hal yang wajar dalam bisnis retail. "Mencari lokasi baru, mengubah format bisnis, menutup gerai, wajar-wajar saja," katanya kepada Tempo saat dihubungi pada Jumat, 14 Juli 2017.

Tutum mengungkapkan industri retail akan sulit mencapai target tahun ini. Alasannya pencapaian selama kuartal I dan kuartal II 2017 tak begitu menguntungkan. Target pertumbuhan industri ritel di tahun ini adalah 10 persen.

Baca: Peritel Gigit Jari, Lebaran Sepi Transaksi

Menurut Tutum di dalam bisnis ritel ada fenomena persaingan dan daya tahan. Untuk hal ini, harus melihat keadaan daya beli masyarakat, apakah memungkinkan membuat para peritel bisa mencapai target atau tidak.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya