Realisasi APBN Semester I Lebih Baik dari Tahun Lalu  

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 00:25 WIB

Menkeu Sri Mulyani (tengah), Jaksa Agung HM Prasetyo (kiri), Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki (kedua kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan), dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan kepada wartawan seusai Rapat Koordinasi Program Penertiban Impor Beresiko Tinggi di Kantor Ditjen Bea Cukai, Jakarta, 12 Juli 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 hingga semester I lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif terlihat baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Sri Mulyani menuturkan pendapatan negara tercatat 41 persen. Jumlahnya meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 35,5 persen.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga semester I tumbuh 9,6 persen atau Rp 571,9 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan perpajakan -2,4 persen atau Rp 522 triliun. "Secara kumulatif, penerimaan di sektor ini tumbuh 12,1 persen. Ini rebound yang luar biasa besar," ujarnya dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.

Dia menyatakan penerimaan perpajakan tetap lebih baik dibanding tahun lalu meski perolehan program amnesti pajak tidak ikut dihitung. Dia berujar penerimaan pajak tumbuh 5,5 persen tanpa amnesti. Tanpa amnesti, total penerimaan pajak tumbuh 8 persen dibanding semester I 2016.

Penerimaan pajak ditopang pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas 69 persen. Sementara pajak pertambahan nilai (PPN) tercatat tumbuh 13,5 persen selama semester I 2017. Pada periode yang sama tahun lalu, PPN tumbuh -3,1 persen. Secara kumulatif, PPN tumbuh 15,6 persen.

Untuk kinerja PPh orang pribadi pada semester I, Sri Mulyani mengatakan realisasinya lebih baik dibanding kinerja seluruh tahun lalu. Realisasinya Rp 5,8 triliun atau naik dari tahun lalu yang hanya Rp 5,3 triliun. Dia menuturkan pertumbuhan positif tersebut mencerminkan peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi setelah program amnesti pajak.

Bea keluar pun mengalami pertumbuhan yang tinggi, yaitu 31,6 persen selama semester I 2017. Tahun lalu pada periode yang sama, bea keluar tumbuh -33 persen.

Menurut Sri Mulyani, penerimaan negara bukan pajak juga mengalami perbaikan. "Kenaikan terutama didukung peningkatan minyak dan gas yang naik," katanya. Harga minyak pada semester I tahun ini lebih tinggi dibanding asumsinya ataupun realisasi tahun lalu, yaitu naik 26,9 persen menjadi 62,3 persen.

Dari sisi belanja negara, kinerja pada semester I ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari periode yang sama tahun lalu. Penyerapan belanja 42,9 persen. Angkanya lebih besar dari periode yang sama pada 2016, yaitu 41,5 persen.

Dia mengungkapkan pemerintah telah membangun 46,3 kilometer jalan baru, 3,69 kilometer jalan tol, 523,08 meter jembatan, serta 1.887,7 flyover dan underpass. Pemerintah juga telah menyalurkan Kartu Indonesia Pintar 6,6 juta siswa. Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) diberikan untuk 4,5 juta siswa dan dana bidik misi untuk 256.600 mahasiswa.

Realisasi dana alokasi khusus (DAK) semester I 2017 sebesar 29,9 persen. Sri Mulyani menuturkan angkanya lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dana tersebut digunakan untuk infrastruktur jalan, puskesmas, pasar, dan rumah sakit rujukan.

Realisasi DAK nonfisik mencapai 42,7 persen. Dana tersebut disalurkan untuk BOS 59,9 persen, BOS Pendidikan anak usia dini 77,3 persen, serta tunjangan guru 29,7 persen.

Sri Mulyani menambahkan, dengan meningkatnya realisasi pendapatan negara, defisit anggaran terhadap produk domestik bruto pada semester I hanya 1,29 persen. "Artinya, defisit bisa dikendalikan dengan baik," ujarnya.

Realisasi pembiayaan melalui pembiayaan Surat Berharga Negara neto semester I turun 23,3 persen. Angkanya jauh lebih baik dari tahun lalu naik 34 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya