Impor Gas Tahun 2019 Batal, Mengapa?

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 13 Juli 2017 07:00 WIB

Pekerja beraktivitas di area fasilitas pencairan gas alam di Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, 21 September 2015. Pemerintah berencana menjadikan kawasan kilang LNG Tangguh sebagai Pusat Logistik Berikat. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merevisi datanya soal impor gas pada tahun 2019. Pada tahun tersebut, pasokan gas nasional bakal berlebih sehingga impor gas tidak perlu dilakukan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja mengemukakan perubahan perkiraan terjadi karena proyek gas laut dalam (Indonesia deepwater development/IDD) Jangkrik yang dikelola Eni Muara Bakau B.V, kontraktor asal Italia, beroperasi lebih cepat. Perusahaan juga sepakat menambah produksi gas dari sekitar 450 juta menjadi 600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Kemungkinan tidak impor, dengan berhasilnya Eni yang di Jangkrik, kan maju jadwal produksinya. awalnya didesain 450 MMSCFD bisa ternyata sampai 600 MMSCFD," ujar Wiratmaja di Jakarta, kemarin, Rabu, 12 Juli 2017.

Baca: MNC Group Membantah PHK Massal Karyawan Sindo

Eni berencana memakai fasilitas Jangkrik untuk menjadi penghubung gas yang disedot dari Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan, di Selat Makassar, ke Kilang Bontang di Kalimantan Timur. Perusahaan menyelesaikan fasilitas pengolahan gas terapung (floating processing unit/FPU) jangkrik pada akhir Maret lalu.

Deputi Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan penambahan produksi proyek Jangkrik masih dalam proses uji coba. Kapasitas penyedotan gas belum bisa bertambah lantaran pipa penyalurnya belum siap. Penyaluran gas ini dilakukan Eni bersama Total E&P Indonesie melalui kerja sama pemanfaatan fasilitas. "Ini lagi negosiasi dengan Total untuk menambah kapasitas pakai pipanya. Kalau sudah deal, baru nambah," kata Djoko.

Lihat: RAPBNP 2017, Penerimaan SDA Non Migas Meningkat Rp 146,8 Miliar

Pasokan gas yang surplus juga disebabkan oleh revisi target megaproyek listrik 35 ribu Megawatt (MW) pada 2019 mendatang menjadi hanya 25 ribu MW. Akibatnya, jadwal operasi sebagian pembangkit gas tertunda. Keadaan ini juga memaksa pemerintah merevisi neraca gas nasional hingga 2025 mendatang. Pasalnya, pembangkit listrik adalah pengguna gas domestik terbesar.

"Kami berharap pembangkit gas yang dibangun PLN bisa segera berjalan," tutur Wiratmaja.

Tahun ini, Kementerian Energi melaporkan pasokan 18 dari 60 kargo gas alam cair (liquified natural gas/LNG) domestik belum memiliki pembeli. Wiratmaja mengatakan pihaknya akan terus menawarkan kargo tersisa kepada pembeli hingga akhir tahun. Jika belum ada permintaan, pemerintah bakal menjualnya ke pasar spot yang harganya lebih murah.

Pasokan ini juga akan terus bertambah pada 2020 ketika kilang Baru Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat (Tangguh Train III), mulai berproduksi. Kilang yang dikelola BP Berau Ltd. ini bakal menghasilkan LNG hingga 3,8 juta ton per tahun. Tambahan lainnya berasal dari Lapangan Abadi, Blok Masela, yang dijadwalkan menghasilkan gas hingga 10,5 juta ton per tahun. Saat ini, kontraktor Blok, Inpex, tengah menyusun rencana pengembangan.

Stok LNG yang menganggur berisiko bertambah jika kesepakatan gas antara kontraktor dengan pembeli gagal berlanjut ke tahap kontrak. Contoh kasusnya terjadi pada kesepakatan PT PLN (Persero) dengan BP Berau untuk memasok gas sebesar 20 kargo LNG per tahun hingga 25 tahun ke depan. Hingga kini, perjanjian jual beli gas tidak kunjung diteken kedua pihak. "Kalau sesuai rencana, konsumsi gas akan naik," kata Wiratmaja.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya