Menteri Susi Kurangi Pagu Indikatif di RAPBN 2018, Mengapa?

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 11 Juli 2017 22:00 WIB

Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengikuti gerakan senam di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, 7 Mei 2017. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pagu indikatif dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 sebesar Rp 7,32 triliun.

"Sasaran utama pembangunan KP 2018 adalah pertumbuhan PDB sebesar 11 persen," kata Susi Pudjiastuti saat ditemui di ruang rapat Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Baca: Perang di Twitter, Muncul Tagar Ganti Menteri Susi Pudjiastuti

Ketika ditanyakan mengapa ada penurunan anggaran dari pagu APBN 2017 sebesar Rp 2 triliun, Susi menjawab karena memang ada anggaran yang tak diperlukan tahun ini. "Masa cari-cari (alasan) untuk keluarkan uang negara," ujarnya.

Di dalam pagu indikatif KKP, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap memiliki anggaran terbesar, yaitu Rp 1,28 triliun. Anggaran Direktorat Perikanan Budidaya sebesar Rp 944,86 miliar dan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 785 miliar.

Pagu indikatif Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebesar Rp 683,9 miliar, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Rp 813,4 miliar, serta Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 1,7 triliun.

Lihat: DPR Usul Defisit Anggaran Diperlebar, Sri Mulyani Menjawab

Sedangkan pagu indikatif Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan sebesar Rp 529,7 miliar, Inspektorat Jenderal sebesar Rp 73,1 miliar, dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 423,5 miliar.

Susi menuturkan, target pertumbuhan PDB itu akan didukung dengan peningkatan produksi perikanan menjadi sebesar 33,53 juta ton. Peningkatan produksi ini terdiri atas produksi perikanan tangkap sebesar 9,45 juta ton, perikanan budi daya 24,08 juta ton, dan garam nasional sebesar 4,1 juta ton.

Selain itu, KKP menargetkan nilai tukar nelayan sebesar 112, tingkat konsumsi ikan sebesar 50,65 kilogram per kapita, nilai ekspor hasil perikanan sebesar US$ 8,53 miliar dan luas kawasan konservasi sebesar 19,3 juta hektare di tahun 2018.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

7 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya