RAPBN Perubahan 2017, DPR Kembali Usulkan Pelebaran Defisit  

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 09:33 WIB

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Aziz Syamsuddin (tengah) bersama Wakil Ketua Banggar Ahmad Riski Sadig (kanan), Said Abdullah (kedua kanan), Jazilul Fawaid (kiri) dan Djoko Udjianto (kedua kiri) bersiap memimpin rapat kerja di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, 6 Juni 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pelebaran defisit kembali muncul saat rapat pembahasan asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. Sejumlah anggota Dewan mempertanyakan besaran defisit RAPBN-P yang nyaris mendekati batas maksimal.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Andreas Edy Susetyo, mengatakan defisit maksimal 3 persen yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara terlalu rendah dan berisiko membelenggu target pembangunan pemerintah. Apalagi selama ini penerimaan pajak selalu berada di bawah target sehingga pemerintah terpaksa menekan belanja setiap tahun.

“Selama ini, kita selalu pakai pola penyesuaian, fine tuning. Mengapa tidak kita lebarkan menjadi maksimal 5 persen untuk jangka lima tahun misalnya,” katanya saat rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 10 Juli 2017.

Menurut Andreas, dengan sistem keuangan akrual, pemerintah terbiasa memasukkan tunggakan pembayaran subsidi dan transfer ke daerah pada tahun anggaran berikutnya. Nilai ini memperlebar defisit yang semula diperkirakan realistis pada APBN. Walhasil, pemerintah akan terus-menerus menekan belanja pusat dan transfer ke daerah pada tahun-tahun berikutnya. “Padahal kemampuan fiskal setiap daerah berbeda,” ujarnya.

Sejumlah negara telah menetapkan besaran defisit keuangan di atas 3 persen, seperti Malaysia dan India. Dengan demikian, Andreas menilai pelebaran defisit tak akan mempengaruhi kredibilitas fiskal Indonesia selama dampaknya terlihat bagi pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah mengusulkan defisit keuangan dalam RAPBN-P sebesar 2,92 persen atau sekitar Rp 397,2 triliun. Apabila realisasi belanja pemerintah alamiah diperkirakan hanya mencapai 96 persen, defisit akan berada di level 2,67 persen atau sekitar Rp 362,9 triliun.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan wacana pelonggaran defisit tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Rencana tersebut harus dibahas dalam suatu forum khusus. “Itu tergantung pada kesepakatan politik lah. Nanti, kalau pemerintah yang inisiasi, pasti anggapannya macam-macam. Paling tidak, saat ini pemerintah tidak menginisiasi,” ucapnya.

Menurut Darmin, pemerintah berupaya melakukan ekspansi anggaran dengan menarik utang untuk menutup defisit. Utang tersebut akan difokuskan untuk membiayai sejumlah pembangunan infrastruktur prioritas. Kendati demikian, pemerintah juga menjaga agar utang tidak bersifat kontraktif atau non-produktif.

“Sepanjang apa yang dilakukan pemerintah dengan ekspansi anggaran untuk bangun infrastruktur itu tidak membuat rasio utang terhadap produk domestik bruto tidak terlalu besar, semestinya acceptable,” tuturnya. Ia optimistis penarikan utang tahun mendatang dapat diminimalkan dengan metode pembiayaan infrastruktur yang menggandeng investor swasta.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Misbakhun, mengatakan defisit 2,92 persen sangat riskan bagi APBN. Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi 5,2 persen dari target APBN di tengah perlambatan penerimaan pajak. “Ini sangat berisiko. Ekonomi tumbuh, volume produk domestik bruto naik, tapi pajak kita turun. Ada masalah apa ini?” katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

7 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

12 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

3 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

3 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya