BEI Bidik 52 Perusahaan Asing untuk Masuk Bursa

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 4 Juli 2017 21:47 WIB

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta -Bursa Efek Indonesia membidik sekitar 52 perusahaan asing untuk dapat mencatatkan diri sebagai emiten di dalam negeri.

Baca: Ada 4 Emiten Baru, Kapitalisasi Pasar BEI Naik Jadi ...

"Dari data saya ada 52 perusahaan yang pendapatan atau asetnya di Indonesia tapi kok listed-nya di luar negeri," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio nya, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2017.

Perusahaan tersebut di antaranya berasal dari sektor pertambangan, properti, kelapa sawit, dan perkebunan. Menurut Tito, sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan yang pendapatan terbesarnya berasal dari Indonesia maka mereka harus ikut listing di BEI. "Misalnya Freeport, pendapatan terbesar salah satunya dari Indonesia, pantas dong Freeport Indonesia listed di sini, ada 52 perusahaan kayak gitu."

Tito mengatakan mengatakan beberapa dari perusahaan itu memang sudah tercatat di bursa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Cina, dan Australia. "Kita mau imbau dan mau datengin mereka untuk listed ke Indonesia," ucapnya.

Tito menuturkan dia sudah menemui beberapa dari perusahaan tersebut untuk menyampaikan imbauan itu. "Prinsipnya mereka setuju, seperti Newmont sudah berbicara katanya mau listing."

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida berujar untuk mengakomodasi perusahaan asing yang ingin listing tersebut akan dilakukan sejumlah kemudahan. Hal itu sejalan dengan imbauan yang disampaikan Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi BEI hari ini. "Kami akan melakukan pendekatan agar mereka mau listing di bursa kita," katanya.

Nurhaida menambahkan pihaknya akan meninjau kembali apakah ada peraturan yang membuat perusahaan asing saat ini merasa kesulitan untuk listing di Indonesia. "Kami akan buat perbaikan dan kemudahan, tapi tetap jaga jangan sampai membuat investor menjadi tidak mendapatkan haknya," ucapnya.

Nurhaida mencontohkan kemudahan yang dimaksud seperti penyederhanaan proses untuk listing di BEI dan OJK. Dia berharap dengan itu akan semakin banyak perusahaan yang melantai di bursa. "Tapi saya katakan nggak mungkin juga satu semester ke depan ini semuanya akan listing." .

Nurhaida menambahkan contoh di perusahaan tambang, terdapat isu utama bahwa di awal tahap eksplorasi dibutuhkan biaya, namun di satu sisi mereka tak memiliki penghasilan. "Kita kan sebenarnya punya papan pengembangan, itu bisa, sehingga nggak harus ada keuntungan dulu, itu nanti akan kita lihat lagi."

Menurut Nurhaida, dengan semakin banyaknya emiten akan meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia. "Pasar modal kita akan punya lebih banyak pilihan, dan dari asing, investor lokal akan tertarik bergulir," katanya.

Nurhaida mengatakan OJK dan BEI telah berusaha melakukan pendekatan ke sejumlah perusahaan yang potensial tersebut. Dia berharap dengan adanya suara imbauan langsung dari Presiden Jokowi akan membuat upaya tersebut lebih intensif lagi.

Baca: Jabat Ketua OJK, Ini Permintaan Emiten Bursa ke ...

"Saya belum bisa bilang siapa yang sudah menyatakan minat, tapi yang tambang belum yah, mudah-mudahan ke depan banyak yang listing," ujarnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya