Bank Dunia Rilis Obligasi Pandemi untuk Dukung Pembiayaan Darurat

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 29 Juni 2017 15:13 WIB

Dukun lokal membakar kulit pohon pisang ketika melakukan acara upacara pengusiran setan di Meliandou, Guinea, 23 Februari 2015. Di ground zero, dukun lokal dipercaya untuk mengusir wabah virus ebola. AP/Youssouf Bah

TEMPO.CO, Jakarta -Bank dunia merilis obligasi pandemi atau pandemic bond untuk mendukung fasilitas pembiayaan darurat yang pada gilirannya mampu mengatasi persoalan wabah besar dengan cepat.

Baca: Bank Dunia Setujui Bantuan Pembiayaan untuk ...

Seperti dilansir dari Reuters, obligasi bencana ini pada gilirannya mampu mempercepat pencairan dana atau uang untuk menghadapi krisis kesehatan seperti wabah ebola yang marak terjadi pada 2014 silam.

Adapun, pembayaran akan bergantung pada besaran wabah, tingkat pertumbuhan dan jumlah warga yang terdampak, dan termasuk yang pertama dari jenisnya untuk masuk dalam epidemi.

Wabah ebola tersebar di seluruh wilayah pada awal 2014.

Michael Bennett, Kepala Derivatif dan Keuangan Terstruktur, Departemen Pasar Modal Bank Dunia mengatakan fasilitas pembiayaan pandemi (pandemic emergency financing / PEF) telah diluncurkan pada 2014, dan sekitar USD 100 juta dapat dimobilisasi awal Juli.

Namun, pada kenyataannya, uang tidak mulai mengalir hingga 3 bulan kemudian, saat jumlah kematian yang ditimbulkan dari wabah ebola telah meningkat 10 kali lipat.

“Pada akhirnya sekitar 11.000 orang meninggal dalam pandemi tersebut dan diperkirakan biaya yang dikeluarkan dari negara-negara yang paling terkena dampak seperti Guinea, Liberia, dan Sierre Leone, sekitar USD 2,8 miliar,” ujarnya seperti dikutip pada Kamis 29 Juni 2017.

The PEF akan menawarkan cakupan ke semua negara yang berhak mendapatkan pembiayaan dari Badan Pembangunan Internasional (International Development Agency/ IDA), bagian dari Bank Dunia yang didedikasikan untuk negara-negara termiskin di dunia.

Cakupan wabah yakni penyakit menular yang sangat mungkin menyebabkan epidemi besar termasuk influenza; coronavirus termasuk SARS; filovirus termasuk ebola dan Marburg; dan lain sebagainya seperti demam kongo krimea, demam rift valley, dan demam lassa.

Bennet melanjutkan PEF secara keseluruah akan memberikan lebih dari USD 500 untuk mencakup pandemi selama 5 tahun ke depan. Jumlah tersebut mencakup transaksi saat ini USD 425 juta, yang terdiri atas USD 320 juta melalui pasar obligasi dan USD 105 juta melalui transaksi swap.

Transaksi tersebut mengalami oversubscribed sebesar 200 persen, menarik minat obligasi khusus, manajer aset, dana pensiun dan wakaf. Untuk obligasi pandemi, Bank Dunia akan membayar kupon yang menyerupai premi asuransi ditambah spread dana sebagai imbalan atas pembayaran jika obligasi dipicu.

Baca: 2017, Bank Dunia Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 2 ...

“Jika terjadi pemicu, alih-alih membayar kembali obligasi secara penuh, sebagian atau seluruh principal ditransfer ke dana perwalian (trust) PEF. Jadi intinya investor bertindak seperti perusahaan asuransi,” jelas Bennett.

BISNIS.COM

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

8 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

27 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

28 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

29 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

33 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

36 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

58 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

58 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

59 hari lalu

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya