Seorang Pecalang atau petugas keamanan adat Bali berpatroli di pintu masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di Desa Adat Tuban, Bali, 28 Maret 2017. Selama 24 jam bandara internasional itu berhenti beroperasi saat Hari Raya Nyepi, kecuali apabila ada pesawat yang harus mendarat darurat. Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Kuta - Cuaca hujan menyebabkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali sempat ditutup sementara. "Untuk keselamatan penerbangan, Airnav telah menerbitkan Notam A2078/17," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Senin, 19 Juni 2017.
Berdasarkan Notice to Airman (Notam) atau peringatan ihwal jarak pandang terbatas akibat hujan itu diterbitkan mulai pukul 07.54 hingga 09.30 Wita. "Ada 13 pesawat tidak bisa lepas landas, serta 7 pesawat tidak bisa landing," ujarnya.
Saat penutupan bandara, jarak pandang penerbangan mencapai 100 meter. Arie menjelaskan jarak pandang minimal untuk penerbangan adalah 800 meter.
Menurut Arie penutupan sementara itu menyebabkan beberapa pesawat yang akan mendarat di Bali dialihkan ke bandara terdekat. "Ke Surabaya (Bandara Juanda)," tuturnya.
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
13 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.