Menperin: Tiga Industri Berpotensi Gunakan Gas Masela

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 12 Juni 2017 19:32 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat kiri), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri) dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajian Indonesia (HIMKI) Soenoto (kelima kiri) menghadiri pembukaan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JI Expo, Jakarta, 11 Maret 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan ada tiga industry yang berpotensi menggunakan gas yang dihasilkan Blok Masela, Maluku Utara. “Kalau potensi ada yaitu pabrik pupuk, metanol, dan dimetyl ether. Itu gasnya dari Masela,” Kata Airlangga selepas rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jakarta Pusat, Senin, 12 Juni 2017.

Baca: Pertamina Bakal Ambil Alih Hampir Separuh Gas Pipa Masela


Mengenai lokasi pabrik, menurut Airlangga, ketiga industri tersebut menunggu kepastian titik pembangunan kilangnya. “Jadi ya Maselanya dulu dimana, baru ada kompleksnya,” ucapnya.


Hingga saat ini, Airlangga berujar, para calon pembeli masih menunggu kepastian harga, delivery point dan waktu operasi dari kilang Masela itu untuk selanjutnya membicarakan soal kesepakatan jual beli. “Hal itu mesti dibicarakan dulu, baru selanjutnya bicara perjanjian jual beli gas (PJBG)."

Sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi industri-industri itu, PT PLN (Persero) bakal membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU). Ada pun kebutuhan listrik untuk ketiga industri itu diperkirakan sebesar 300 megawatt dan kebutuhan gas sebesar 60 mmscfd.

“Kebutuhan untuk industri pupuk dan sebagainya itu sekitar 300 MW, sementara untuk industri yang beroperasi baseload biasanya kira-kira butuh 60 mmscfd,” ucap Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso.

Baca: Alasan Kemenperin Impor Gas

Supangkat berujar PLN bakal melibatkan pengembang listrik swasta dalam pembangunan fasilitas pembangkit listrik itu. Namun, waktu pembangunan PLTGU itu masih belum bisa dipastikan, sebab sangat tergantung pada kehadiran industri di sana. “Ya Tergantung industrinya, mungkin tahun 2023.”

CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

5 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

8 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

10 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

Ekonom Ideas mendukung kritik Faisal Basri terhadap tiga menteri yang bersaksi soal politisasi Bansos di MK.

Baca Selengkapnya