Sejumlah pemudik membawa barang bawaannya setibanya di Terminal Kampung Rambutan saat arus balik libur Lebaran, Jakarta, 10 Juli 2016. Jumlah penumpang arus balik di terminal ini mengalami kenaikan dibandingkan Lebaran 2015, jika terhitung dari H+1 dan H+2 tahun lalu yang mencapai 33.962, sedangkan tahun ini mencapai 66.570 penumpang. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah menggelontorkan dana Rp 90 miliar untuk program mudik gratis tahun ini.
Anggaran itu jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 20 miliar. “Anggaran ditambah karena ada peningkatan minat masyarakat,” kata Budi, Selasa, 6 Juni 2017.
Jumlah peserta program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat signifikan. Staf Khusus III Menteri BUMN, Devy Suradji, mengatakan sudah ada 112.362 orang yang mendaftar untuk program mudik “pelat merah” ini.
Jumlah peserta ini jauh lebih besar dibanding tahun lalu, yang mencapai 94 ribu orang. “Ini masih sementara, bisa saja bertambah lagi,” kata Devy di lokasi pendaftaran mudik gratis, Gedung Nyai Ageng Serang, Jakarta, Selasa.
Mudik gratis ini dikoordinasikan Kementerian BUMN bersama 25 perusahaan milik negara. Pemerintah dan BUMN menyediakan 1.810 bus, 22 rangkaian kereta api, 18 unit kapal laut, dan 24 pesawat terbang. Sejak pendaftaran dibuka kemarin pagi, antrean peserta mencapai lebih dari 300 meter.
Melihat antusiasme peserta, Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso akan menambah kuota menjadi 200 ribu orang. “Saat ini kami sudah agak sulit mencari bus wisata,” ujarnya. Budi menjamin semua peserta mudik yang mengikuti program BUMN bakal dilindungi asuransi secara penuh.
Tahun ini, Kementerian Perhubungan menargetkan 200 ribu peserta. Jatah dana terbesar, Rp 32 miliar, dianggarkan untuk penyediaan angkutan laut. Adapun 976 bus dan 54 truk pengangkut sepeda motor mendapat jatah Rp 30 miliar. Dana sisanya digunakan untuk membiayai angkutan kereta api.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.