TEMPO.CO, Surabaya – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) bersiap menyambut penumpang moda transportasi kapal laut pada musim Lebaran 2017 ini. Perusahaan operator pelabuhan milik pemerintah itu memprediksi puncak kedatangan pemudik dari luar Jawa di dua pelabuhan besar miliknya, yakni Tanjung Perak dan Tanjung Emas.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 Hari Raya Idul Fitri atau tanggal 21 Juni 2017 mendatang,” kata Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan Widyas Wendra saat ditemui Tempo, Senin, 5 Juni 2017.
Baca: Pelindo III Gelar Program Mudik Gratis, Ini Rutenya
Pria yang karib disapa Wendra itu mengatakan, sektor pelabuhan menetapkan siaga operasi mudik Lebaran sejak H-30 sampai H+30. Namun, tren kenaikan kedatangan penumpang kapal biasanya terjadi sejak H-15. Mayoritas ialah pekerja sektor perkebunan dan pertambangan yang bertolak dari pelabuhan di Kalimantan seperti Kumai, Sampit, Balikpapan, dan Banjarmasin, serta pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca: Mudik 2017, ASDP Targetkan 70 Persen Penumpang
Wendra menambahkan, secara umum angka penumpang di 13 terminal penumpang di bawah Pelindo III, meningkat tahun ini. Pihaknya memperkirakan kenaikan antara 4-5 persen dibandingkan tahun 2016 atau berkisar 500 ribu penumpang sepanjang 2017.
Begitu pula pada angka penumpang arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Ia mencontohkan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang paling ramai di antara pelabuhan lainnya. “Tahun lalu penumpang yang naik dan turun dari Tanjung Perak sekitar 72 ribu orang. Tahun ini diprediksi bertambah sekitar 3.600 orang,” tuturnya.
Salah satu faktor peningkatan jumlah penumpang tersebut, kata Wendra, ialah penambahan armada kapal. Jika tahun 2016 terdapat 658 armada kapal yang singgah di Tanjung Perak, tahun ini bertambah menjadi 660 armada. “Ada dua armada baru dari PT Pelni,” ucap dia.
Selain itu, harga tiket yang lebih terjangkau menjadi alasan penumpang masih melirik kapal laut. “Untuk pemudik yang ingin pulang kampung membawa keluarga dalam jumlah besar, kapal laut lebih murah dibandingkan pesawat.”
Wendra mengimbau agar pemudik membawa barang sewajarnya demi menjaga keselamatan dan kenyamanan selama mudik. Apalagi, sejatinya Kementerian Perhubungan telah menetapkan maksimum beban barang yang dibawa sebesar 30 kilogram. “Jangan bawa barang berlebihan supaya perjalanan nyaman.”
ARTIKA RACHMI FARMITA