Direktur IMF, Christine Lagarde berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebelum rapat pleno musim semi pansus pengembangan di Markas IMF di Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari situasi politik dalam negeri yang memanas dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia, pemerintah akan berusaha untuk menjaga kepercayaan investor di tengah situasi memanasnya suhu politik.
"Kami akan berusaha untuk meyakinkan bahwa proses politik di Indonesia dilihat sebagai suatu proses demokrasi yang normal dan aman," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2017.
Sri Mulyani menambahkan sama dengan yang terjadi di negara-negara lainnya, aksi-aksi yang dilakukan oleh masyarakat beberapa waktu terakhir merupakan sebuah bentuk aspirasi. "Kami harap ini tidak akan mengganggu confidence terhadap perbaikan kegiatan ekonomi," ujarnya.
Beberapa hari terakhir, kondisi politik di Indonesia memanas. Selain Pilkada DKI Jakarta yang memunculkan polarisasi di masyarakat, ada berbagai demonstrasi terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan memerah dengan kian meningkatnya aksi jual. Masih terdapat kekecewaan dari pelaku pasar terhadap hasil putusan sidang yang menyatakan Ahok bersalah.
Reza berujar, vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan kepada Ahok atas kasus penistaan agama dapat menurunkan kredibilitas hukum di Indonesia, terlebih di mata investor. "Meski kami melihat masalah ini sebagai sentimen tambahan, tetap memiliki kontribusi," tuturnya.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.