Belanja Pegawai Mendominasi, Sri Mulyani Tuntut Kinerja Optimal

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 10 Mei 2017 15:13 WIB

Direktur IMF, Christine Lagarde berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebelum rapat pleno musim semi pansus pengembangan di Markas IMF di Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan alokasi belanja pegawai saat ini cukup mendominasi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dia menyebutkan, di 131 kabupaten/kota, anggaran belanja pegawai melebihi 50 persen dari total alokasi belanja daerahnya.

Baca: Belanja Pegawai Tak Boleh Melebihi 50 Persen APBD

”Presiden sudah melihat ini, dan memang meminta kami, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan hal-hal yang bisa membuat pemerintah lebih berfokus pada APBD-nya,” ujar Sri Mulyani seusai Rapat Koordinasi Nasional Badan Kepegawaian Negara, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2017.

Sri Mulyani mengatakan fokus APBD diharapkan dapat lebih optimal dalam pelayanan masyarakat dan program-program untuk pembangunan. Dari sisi neraca keuangan pemerintah pusat, belanja pegawai mencakup 26,1 persen dari anggaran belanja keseluruhan. “Sekitar seperempat anggaran kita digunakan untuk bayar gaji dan tunjangan para birokrat.”

Sri Mulyani menyatakan biaya tinggi yang dikeluarkan pemerintah untuk belanja pegawai itu harus diimbangi dengan performa dan kinerja aparatur sipil negara yang optimal. “Pertanyaan masyarakat kalau birokrat menghabiskan cukup besar anggaran pemerintah, apakah mereka telah melayani dengan baik atau bahkan lebih baik. Lalu apa tidak ada cara yang lebih baik bagi pemerintah untuk membelanjakan APBN dan APBD,” katanya.

Sri Mulyani menegaskan APBN dan APBD merupakan alat untuk mewujudkan tujuan negara menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, bukan untuk memuaskan birokrat. Salah satu cara untuk melakukan optimalisasi dan efisiensi anggaran adalah memanfaatkan teknologi dalam desain belanja dan pendapatan negara.

Teknologi, kata Sri Mulyani, mampu memperbaiki kinerja birokrasi, khususnya dari sisi kecepatan, ketepatan, akuntabilitas, dan kredibilitas. Dicontohkan, Kementerian Keuangan dengan lebih dari 26 ribu satuan kerja menggunakan teknologi Modul Penerimaan Negara untuk melaksanakan APBN dan mengelola keuangan negara.

Modul itu digunakan untuk mencatat dan mengawasi ratusan ribu transaksi belanja yang dilakukan setiap hari dan terus meningkat setiap tahunnya. Sri Mulyani mengatakan, sebelum modul itu diluncurkan, transaksi diawasi oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di 181 kantor di seluruh Indonesia. “Dengan adanya MPN, dulu pekerjaan yang dilakukan 500 staf Kemenkeu di 181 KPPN sekarang hanya dilakukan oleh 25 staf di 1 KPPN.”

Sri berujar, pihaknya mendorong kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran dengan bijak dan sesuai dengan prioritas pelayanan masyarakat. “Kemenkeu kerjanya tidak hanya untuk mengumpulkan uang terus simpan di bantal, enggak. Kemenkeu ingin uang bekerja untuk memberikan kemakmuran rakyat,” ucapnya.

Baca: Sri Mulyani: Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Akan Diubah

Sri Mulyani berharap ASN dapat mengerahkan kemampuan dan menjalankan tugasnya dengan baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menciptakan iklim bisnis yang perekonomian dan bisnis yang kondusif.

GHOIDA RAHMAH



Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya