Susi Pudjiastuti Beberkan Modus Baru Pencurian Ikan oleh Asing

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 17:34 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) Susi Pudjiastuti (kiri) didampingi Wakil KSAL Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman memantau proses penenggelaman kapal pelaku pencurian ikan KM SINO 26 dan KM SINO 35 di perairan Desa Morela, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, 1 April 2017. ANTARAFOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan modus pencurian ikan yang dilakukan oleh kapal asing, bermacam ragamnya. Setelah melakukan moratorium eks kapal asing, menurut Susi Pudjiastuti, ada modus baru yang dilakukan nelayan asin untuk memasuki perairan Indonesia.

Baca: Batasi Penangkapan Ikan, Susi Pudjiastuti Klaim Pasokan Naik

Mereka ternyata belum jera dan melakukan cara-cara baru untuk mengecoh pemerintah sehingga mereka masih tetap dapat berlayar. "Sekarang modus baru mereka menggunakan kapal buatan Indonesia dan bendera Indonesia tapi ternyata anak buah kapal adalah warga asing. Bahkan mereka juga telah memalsukan KTP," kata Susi Pudjiastuti.

Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Diprotes Nelayan, Istana Merespons

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Jaring, media Katadata, dan KBR, Perairan Bitung menjadi sasaran empuk bagi nelayan asal Filipina. Nelayan tersebut diduga berangkat dari Dos Santos, Filiphina menuju Bitung dengan menggunakan pomp boat. Bahkan mereka juga berani untuk membuat KTP palsu dengan biaya Rp 500 ribu dan mengaku sebagai warga Indonesia keturunan Filipina yang telah lama menetap di Bitung.

Susi Pudjiastuti mengatakan usai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan moratorium eks kapal asing, sebenarnya terjadi kenaikan hasil ekspor perikanan pada 2016 lalu di wilayah surga perikanan, Bitung, Sulawesi Utara. "Khusus Kota Bitung, kenaikan ekspor hasil perikanan dari 18.952 ton pada 2015 menjadi 19.294 ton pada 2016," kata Susi Pudjiastuti dalam acara diskusi publik dengan tema Merawat Surga Perikanan Bitung yang di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2017.

Ia menambahkan, selain ekspor, nilai produksi pengolahan hasil perikanan Bitung juga mengalami kenaikan. Pada 2015, nilai produksi pengolahan hasil perikanan sekitar US$ 72,79 juta, dan meningkat sebesar 25,45 persen menjadi US$ 91,32 juta di 2016. "Nilai tukar nelayan di Bitung paling tinggi dibanding nelayan di seluruh Indonesia," kata Susi.

Menurut Susi, aturan moratorium itu berhasil menutup celah beroperasinya kapal eks-asing serta kapal kecil pump boat di Perairan Bitung untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal. "Apa yang telah kami lakukan telah menyelamatkan 68 persen tuna di dunia," kata dia.

DESTRIANITA






Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

10 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

35 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya