Sri Mulyani: Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Akan Diubah

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 16:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas tentang Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Kantor Presiden, Jakarta, 3 Mei 2017. Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2018 mendatang di Nusa Dua, Bali. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 cukup baik. Ia menegaskan tak akan mengubah target pertumbuhan tahun ini yaitu di kisaran 5,1-5,3 persen.

Sri Mulyani mengatakan mesin pertumbuhan ekonomi di kuartal I berperan merata. Konsumsi pemerintah masih dinilai positif. Hasil pengurangan anggaran tahun lalu diklaim akan memberikan dampak positif.

Baca: Jokowi Klarifikasi Tuduhan Salah Klaim Soal Pertumbuhan Ekonomi

"Karena realisasi APBN 2016 jika dibandingkan APBN Perubahan sebetulnya belanja lebih rendah," kata Sri Mulyani di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2017.

Baca: Kepala BPS Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Lebih Baik

Untuk menjaga pertumbuhan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah berupaya mengutamakan belanja modal produktif seperti arahan Presiden Joko Widodo. Sementara belanja barang akan dikendalikan dan dialihkan menjadi belanja modal produktif.

Baca: Menko Darmin Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tinggi



Sementara mesin konsumsi sempat terganjal tekanan harga pangan. Namun Sri Mulyani mengatakan deflasi selama dua bulan terakhir menunjukkan tanda yang positif. "Ini awal yang baik dan cukup stabil untuk Ramadan dan hari raya," kata dia.



Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus mengawasi barang-barang kebutuhan masyarakat agar tidak terjadi lonjakan harga. Dengan begitu, inflasi bisa tetap terjaga.

Dari sisi ekspor, Sri Mulyani mengatakan sektor tersebut sudah mulai pulih. Pertumbuhan ekspor sudah mulai terlihat sejak Desember tahun lalu. Pertumbuhannya mulai netral dari yang sebelumnya negatif. "Bahkan slidely positif," katanya.

Begitu juga dengan investasi. Tahun lalu, investasi melemah. Korporasi dan perbankan masih konsolidasi karena adanya penurunan harga komoditas dan kelesuan investasi. Namun kini Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan kredit perbankan cukup positif dibandingkan tahun lalu.

Ia pun mencatat kenaikan minat perusahaan untuk melantai di bursa dan neraca korporasi yang menunjukkan kepercayaan diri terhadap investasi mulai pulih.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap harus waspada karena kondisi ekonomi dunia. Meski sudah nampak adanya pemulihan pertumbuhan ekonomi, ketidakpastian dari berbagai kebijakan di negara maju masih menimbulkan resiko ke bawah.

Ia mengatakan pemerintah akan terus menjaga momentum positif yang saat ini sedang bergulir. "Agar mesin pertumbuhan bisa tetap terjaga antara konsumsi, investasi, pemerintah, dan luar negeri," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2017 sebesar 5,01 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2016 yaitu 4,92 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini juga lebih tinggi dari kuartal IV 2016 yang sebesar 4,94 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

5 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

15 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya