Produk Industri Bioplastik Ditargetkan Tumbuh 5 Persen

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 02:04 WIB

Ilustrasi kantong plastik. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendorong peningkatan permintaan terhadap produk industri bioplastik. Sektor tersebut didorong berekspansi sebagai antisipasi pengenaan cukai terhadap plastik mulai tahun ini. “Targetnya industrinya tumbuh dulu, semoga bisa 5 persen,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai meninjau pabrik perusahaan produsen bioplastik PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya, Senin, 8 Mei 2017.

Bioplastik merupakan plastik dengan konten yang mudah terurai alam. Umumnya, bahan baku produk bioplastik berasal dari konsentrat nabati seperti singkong. Konsumsi bioplastik untuk industri di Indonesia masih begitu rendah. Data Inaplas mencatat kebutuhan plastik nasional selama 2016 tercatat sebanyak 5,2 juta ton. Sementara itu, kapasitas produksi komoditas biodegradable baru menyumbang di bawah 1% permintaan plastik nasional.


Hanya saja, pemerintah juga masih menemui permasalahan untuk mengimbangi permintaan dengan kapasitas produksi industri bioplastik. Sebab biaya pembuatan bioplastik rata rata lebih tinggi 1,5—3 kali dari ongkos produksi plastik konvensional. ”Harganya harus bisa dibuat bersaing,” ujar Airlangga.

Menurutnya, pelaku industri mesti didorong untuk berani berinvestasi pada sektor terbarukan tersebut. Sebab pelaku industri masih melihat peluang itu sebagai kesempatan yang penuh risiko. “Investasi di sektor industri ini sebenarnya tidak terlalu padat modal. Tapi lebih berisiko kalau barangnya tidak terserap.”

Bioplastik sebaiknya diarahkan agar tidak hanya semata-mata untuk memenuhi permintaan kantong belanja sektor penjualan ritel. “Kalau bisa juga ditingkatkan serapannya bukan semata untuk shopping bag. Tapi juga untuk pengemasan secara keseluruhan.”

Pemerintah berencana menyusun regulasi untuk mengarahkan produk degradable agar dapat terserap oleh pengemasan barang mewah. Penambahan obyek cukai plastik pada tahun ini diharapkan tidak mematikan industri plastik hulu dan hilir domestik. “Cukai jangan ditarik semata untuk mendorong pendapatan negara. Kalau hanya mengejar pendapatan negara dari cukai, industri yang kesulitan, karena profit margin industri plastik secara umum hanya di bawah 5 persen.”

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan penyusunan insentif bagi pelaku industri bioplastik. Pemberian insentif itu berrtujuan supaya volume penggunaan kemasan dan kantong nonplastik semakin meningkat signifikan. “Apa lagi produk biodegradable ini rata-rata produknya 50% local content. Dengan volume pasokan yang lebih besar maka harganya tentu bisa turun, mesti ada insentif yang diberikan kepada industri ini.”


BISNIS.COM

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

50 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya