Menteri Susi Sebut Pola Hidup Nelayan Tidak Memicu Kanker, Tapi..

Reporter

Editor

Setiawan

Minggu, 7 Mei 2017 14:33 WIB

Nelayan bongkar muat hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Hasil tangkapan ikan terlihat melimpah saat gambar ini diambil. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pola hidup nelayan sebetulnya tidak memicu kanker. Namun lokasi yang kumuh dan kotor bisa menjadi pemicu berkembangnya kanker. "Saya rasa sih selama nelayannya makan ikan yang ditangkap, tidak dijual semua, pasti sehat," ujarnya di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, Minggu, 7 Mei 2017.

Meski tak memiliki potensi besar, Susi mengatakan pemeriksaan dini perlu dilakukan. Kanker bukan penyakit yang diturunkan dan menular. Namun Susi mengingatkan kanker bisa berakibat fatal. "Satu-satunya cara melawan kanker adalah dengan pencegahan dini," kata dia.

Baca: Susi Pudjiastuti dan YKI Gelar Bakti Sosial di Muara Angke

Susi mengingat salah seorang nelayan yang pernah ia bantu April 2017 yaitu Dudung, 20 tahun. Dudung merupakan nelayan Bajo asal Desa Mola, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Ia menderita kanker tulang sejak
dua tahun lalu. Kakinya membengkak. Dudung tak bisa lagi melaut.

Susi pun membawanya terbang ke Jakarta untuk berobat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tumor di kakinya sudah merusak jaringan dalam tulang kaki. Dudung pun harus diamputasi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan pun menggandeng Yayasan Kanker Indonesia (YKI) untuk memberikan pemeriksaan dini gratis untuk masyarakat nelayan. Tim medis memberikan layanan pemeriksaan kanker serviks untuk wanita, kanker
paru-paru untuk pria, dan kanker retinoblastoma untuk anak-anak.

Selain pemeriksaan, masyarakat nelayan juga diberikan penyuluhan. Sekretaris Jenderal KKP Rifky Effendi Hardijanto mengatakan edukasi kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat nelayan. "Mereka sudah cukup lama terpinggirkan," katanya.

Simak: Menteri Susi Pudjiastuti Diprotes Nelayan, Istana Merespon

Dalam sepuluh tahun terakhir, Rifky menyebut rumah tangga nelayan turun 50 persen akibat banyaknya orang yang meninggalkan profesi nelayan. Peningkatan kualitas hidup nelayan dinilai perlu dilakukan agar jumlah nelayan kembali
meningkat dengan memperhatikan juga kebutuhan kesehatan nelayan.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

5 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

8 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

8 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

12 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

13 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

19 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

22 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

23 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya