TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta supaya kebijakan atau aturan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah harus dikomunikasikan kepada berbagai pihak yang terkait.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, mengatakan hal itu dilakukan untuk memunculkan sinergi antara pengusaha dan pemerintah dalam membuat kebijakan. "Kebijakan dan komunikasi dua arah akan menciptakan hasil kebijakan publik yang baik," ujar Hariyadi Sukamdani di Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak (DJP), Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca: BPS: Sektor Informasi Komunikasi Penyumbang Ekonomi Tertinggi
Dirinya mengatakan, terkadang komunikasi antara pengusaha dan pemerintah berlangsung kurang baik, contohnya pada saat pemilihan kepala daerah.
Menurut Hariyadi, pada saat pencalonan dan menyelenggarakan kampanye para calon kerap menjanjikan untuk menaikkan upah minimum. Hal itu dilakukan tanpa mengajak pihak pengusaha untuk ikut berdiskusi.
"Contoh yang kurang baik, yang kami hadapi adalah soal UMP. Karena yang calon penguasa selalu isunya mau naikin UMP, tapi enggak pernah nanya sama kami. Mereka yang janji, tapi kami yang bayar," ujarnya.
Simak: Dibanding Akhir 2016, Ekonomi Kuartal I pada 2017 Turun 0,34 Persen
Karena itu Apindo meminta kepada pemerintah, jika hal tersebut menyangkut oengusaha, maka harus dikomunikasikan terlebih dahulu karena hal tersebut juga berkaitan dengan kondisi perekonomian Indonesia.
"Saya harap pemerintah bisa sharing apa yang terjadi pada ekonomi kami, karena kami kan hanya lihat sektor kami, tak bisa seluruh sektor," kata Hariyadi.
DESTRIANITA
Berita terkait
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
9 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaApindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha
10 hari lalu
Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
10 hari lalu
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi
19 hari lalu
Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.
Baca SelengkapnyaApindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran
19 hari lalu
Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin
21 hari lalu
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.
Baca SelengkapnyaPengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?
22 hari lalu
Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada
42 hari lalu
Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaApindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri
45 hari lalu
Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian
20 Februari 2024
Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.
Baca Selengkapnya