Cina Genjot Garap Kereta Peluru Terbaru 400 km/jam

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 20:00 WIB

Seorang awak media mengabadikan kereta CRH5H saat diresmikan di Changchun, Jilin, Cina, 11 November 2016. Selain berkecepatan tinggi, kereta ini mampu beroperasi di medan yang ekstrem seperti di ketinggian. chinanews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cina sedang bekerja keras menyelesaikan kereta peluru generasi terbaru berkecepatan maksimum 400 kilometer per jam dan akan dipasarkan pada 2020 sehingga bisa mendukung konektivitas di kawasan Satu Ikatan dan Satu Jalan (Belt and Road).

"Kami akan menggunakan material baru dalam riset dan produksi kereta cepat masa depan, seperti serat karbon dan aluminium yang bisa mengurangi beban kereta dan irit bahan bakar," kata Qiao Feng selaku teknisi senior pada CRRC Changchun Railway Vehicles Co, anak perusahaan China Railway Rolling Stock Corp, Rabu, 3 Mei 2017.

Baca: Istana Bantah Ekonom Asing soal Data Ekonomi Jokowi


Kereta model baru tersebut sudah tersedia di pasaran kawasan Belt and Road yang membentang dari Eropa Timur hingga Asia Tenggara itu tiga tahun mendatang. Kereta tersebut juga mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 10 persen dibandingkan dengan kereta cepat yang beroperasi di daratan Tingkok saat ini berkecepatan maksimum 350 km/jam.

CRRC akan memproduksi sendiri sekaligus mengekspornya, demikian kata Qiao sebagaimana dikutip China Daily. Dia berharap kereta generasi baru tersebut bisa mendukung konektivitas kawasan dan menciptakan lahan bisnis baru bagi Cina dan beberapa negara yang mendapatkan manfaatkan ekonomi dari program "Belt and Road" yang digagas Presiden Xi Jinping itu.

Lihat: Menteri Jonan Larang Proyek Kilang Mini Gunakan APBN


Feng Hao, pengamat transportasi dari National Development and Reform Commission, mengatakan bahwa proyek kereta cepat 400 km/jam itu bisa membantu negara-negara berpenduduk padat dalam mengatasi ketergantungan masyarakatnya terhadap kendaraan pribadi.

"Oleh karena pasar kami di kawasan Belt and Road, khususnya negara-negara di Asia Tengah, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Timur sedang berencana membangun jalur kereta cepat atau meningkatkan kemampuan sistem transportasinya, maka mereka ingin mendapatkan dukungan teknis dari Cina untuk membantu operasional harian, pemeliharaan, dan pelatihan staf," ujarnya.

Kereta peluru generasi terbaru itu akan diuji coba di ruas jalur kereta cepat Beijing-Shenyang. Uji coba itu diharapkan tuntas pada 2019.

Liu Youmei, akademisi dari Chinese Academy of Engineering, berpendapat bahwa kereta generasi terbaru tersebut masih belum efektif dioperasikan di dalam negeri karena beberapa elemen, seperti bantalan, sambungan listrik, dan rel harus lebih sering diganti.

Namun dia mengatakan adanya rel baru dan rendahnya biaya suku cadang serta pemeliharaan memungkinkan operasi kereta tersebut di dalam negeri Tiongkok.

Pada masa-masa sebelumnya, Cina telah membangun jaringan kereta cepat terbesar di dunia dan unggul dalam produk serta pelayanan.

Menurut pernyataan National Railway Administration, Cina telah memiliki kereta penumpang yang beroperasi dengan kecepatan 200-250 km/jam dan saat ini telah memproduksi kereta dengan kecepatan maksimum 350 km/jam.

Setelah memasang bantalan berkekuatan tinggi buatan Taiyuan Iron and Steel Group Co pada awal tahun ini, Cina sudah bisa memasok suku cadang dan perlengkapan kereta cepat ke luar negeri.

ANTARA

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

22 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

2 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya