Minim Sentimen Positif, Rupiah Masih Rentan Melemah Pekan Ini

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 1 Mei 2017 11:07 WIB

Ilustrasi rupiah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Bina Artha Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah pada pekan ini diperkirakan akan berada dalam rentang support Rp 13.348 dan resisten Rp 13.269.

Menurut Reza, masih kuatnya laju dolar AS membuat ruang penguatan pada rupiah menjadi tertutup karena sentimen positif di pekan sebelumnya juga minim. Diharapkan sentimen dari rilis data-data makro dan kemungkinan adanya pandangan positif dari para pejabat negara dapat berimbas positif pada laju rupiah agar dapat berbalik menguat.

Baca: Analis Prediksi Kurs Rupiah Pekan Ini Masih Perkasa

“Meski demikian, tetap waspadai masih cukup rentannya laju rupiah terhadap sentimen negatif yang dapat melanjutkan arah pelemahan,” tutur Reza dalam pesan tertulisnya, Senin, 1 Mei 2017.

Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di atas target support 13.352 dan di bawah resisten 13.249. Pada pekan terakhir, 28 April 2017, pergerakan nilai tukar rupiah kembali melemah seiring menguatnya laju dolar AS. Berdasarkan data Jakarta
Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,21 persen ke level Rp 13.327, dari penutupan hari sebelumnya di level Rp 13.299.

Mulai berbalik menguatnya laju USD seiring pelemahan harga minyak mentah karena sentimen naiknya cadangan minyak AS dan imbas sentimen pengajuan proposal reformasi pajak AS telah menahan potensi kenaikan lanjutan dari rupiah.

Selain itu, masih positifnya pergerakan laju dolar AS seiring dengan sentimen pengajuan proposal reformasi pajak dari Presiden AS Donald Trump membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan. Tidak hanya itu, terbatasnya pergerakan euro
seiring dengan aksi tunggu terhadap penyampaian pandangan ekonomi dan moneter Zona Eropa oleh Bank Sentral Eropa (ECB) turut memberikan sentimen pada pelemahan rupiah.

Baca: BEI Catat Transaksi Asing Rp 4 Trilun dalam Sepekan

Adanya penguatan Mexican peso dan dolar kanada (CAD) seiring respon positif terhadap pernyataan Trump yang akan menegosiasikan ulang perjanjian dengan Kanada dan Meksiko tidak cukup membantu laju rupiah untuk kembali menguat. Bahkan sentimen positif dari dalam negeri antara lain pernyataan BI bahwa pergerakan rupiah sepanjang kuartal I 2017 relatif stabil, kesimpulan KSSK terkait kondusif dan stabilnya sistem keuangan Indonesia, dan keyakinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Q1-17 sebesar 5,1 persen juga tidak cukup kuat mengangkat rupiah.

DESTRIANITA


Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

15 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

16 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya