Menteri Enggar: Konsumsi Daging Beku Meningkat 35 Persen
Editor
Sugiharto
Jumat, 28 April 2017 21:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim jika permintaan terhadap daging beku oleh masyarakat semakin meningkat. Enggar menyatakan
"Kami akan terus dorong masyarakat untuk mengkonsumsi daging beku," kata Enggar saat melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan ekspor, impor, dan distributor daging, PT Dua Putra Perkasa Pratama di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 28 April 2017. "Masyarakat perlu tahu bahwa daging beku itu jauh lebih higenis, di Singapura mereka semua pakai daging beku, di PT Dua Putra ini daging dibekukan hingga minus 23 derajat, jadi dipastikan kuman bisa mati."
Baca:
Bos AirAsia Puji Jokowi: Pertama Kali Pemimpin Peduli Pariwisata
Situs Telkomsel Diretas, Manajemen Minta Maaf ke Pelanggan
Cerita Rachmat Gobel Susahnya Garap Pasar Ekspor Produk Nasional
Enggar menyatakan, dia yakin jika permintaan masyarakat terhadap daging beku akan terus meningkat. "Masyarakat itu lama-lama pasti akan mencari harga yang paling murah, contoh daging kerbau beku yang dulu harganya Rp 105 ribu, tapi setelah turun hingga Rp 80 ribu, banyak yang kemudian membelinya." Kuncinya, menurut Enggar, adalah komitmen dari ADDI (Asosiasi Distributo Daging Indonesia) untuk mampu mendistribusikan daging secara stabil.
Enggartiasto Lukita
Dalam kunjungan tersebut, Enggar mendapatkan informasi dari Presiden Direktur PT Dua Putra, Sarjito, bahwa sebanyak perusahaan daging tersebut terus meningkatkan volume daging beku di gudang milik mereka. "PT Dua Putra menggelontorkan daging beku hingga 3000 ton per bulan, artinya sampai 100 ton perhari, dan akan ditambah lagi stok gudang sebanyak 20.000 ton secara bertahap."
Dengan harga daging beku maksimal pasaran 80 ribu, ungkap Enggar, tidak akan ada lagi spekulan yang menaikkan harga, karena sudah ada komitmen bersama antara pemerintah, bulog, dan pengusaha.
Sarjito menyatakan bahwa perusahaannya akan terus memastikan ketersediaan suplai daging untuk pasar dan industri. "Kami dan ADDI siap 24 jam, jadi pak menteri tak usah takut, dulu perputaran daging disini hanya 50 ribu ton per tahun, tapi sekarang sudah lebih dari itu, jadi sama sekali tak ada kekurangan untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran," kata Sarjito.
FAJAR PEBRIANTO | JOBPIE S.