Pengusaha Kecil Menengah Disarankan Ekspansi ke Pasar Luar Negeri

Reporter

Rabu, 26 April 2017 20:30 WIB

Preskon BEKRAF, idEA, dan selebritis tentang Sinergi bersama menuju digital ekonomi Indonesia di Road to Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) 2017, di the Pallas, SCBD Sudirman, 25 April 2017. TEMPO/Dwi Febrina Fajrin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pegiat usaha kecil dan menengah secara daring atau E-UKM mengajak para pelaku industri kecil meluaskan pasarnya ke luar negeri atau go internasional. Sayangnya, banyak pelaku industri kecil belum mengusai teknologi yang dibutuhkan untuk memasarkan produk hingga ke mancanegara.

"Banyak yang hanya menyasar pasar nasional padahal pangsa pasar luar negeri sangat luas," kata Hadi Kuncoro, Chief Executive Ofgicer Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) A-Commerces, di Kenduri Nasional E-UKM di hotel Tjokro Yogyakarta, Rabu, 26 April 2017.

Baca: Kalla Berikan Tip agar UMKM Jadi Konglomerat

Ia mengatakan, para pelaku industri ini masih menganggap cukup pasar secara nasional. Sedangkan pasar luar negeri dibidik oleh perusahaan besar yang justru bukan yang memproduksi. "Mereka (perusahaan besar) justru hanya menjadi penjual saja," kata dia.

Ia menyontohkan, pasar Indonesia sangat jauh dibandingkan dengan Singapura. Konsumen Indonesia juga jauh lebih banyak dibanding Singapura.

Baca: Pengusaha Kecil Bekasi Keluhkan Biaya Biaya Hak Paten Rp 3 Juta

Meski jumlah pembeli di Singapura jauh lebih sedikit dari Indonesia, dia mengatakan uang warga Singapura lebih tebal dan lebih banyak. Sehingga nilai belanjanya justru bisa lebih tinggi.

Dalam Kenduri Nasional e-UKM ini pegiat e-UKM, 26 dan 27 April 2017 ini, para peserta yang jumlahnya ratusan diajak menggarap pasar internasional. E-UKM di Indonesia bisa go international, bahkan bisa menguasai pasar dunia.

Hadi menambahkan, saat ini untuk bisa menyasar pasar internasional diperlukan kesadaran mengelola produk dengan lebih menyeluruh. Contohnya tantangan pembayaran antar negara maupun kecepatan pengiriman barang.

Ia memberikan contoh soal transaksi yag sudah menggunakan rupiah dan dollar Amerika. Maka, para pembeli dari luar negeri bisa bertambah karena ada kepastian harga dengan uang dolar.

"Hanya sederhana, menambahkan mata uang dokar ke harga produk, efeknya luar biasa," kata dia

Ketua Umum idEA Aulia E Marinto mengatakan, UKM di Indonesia dari berbagai bidang sangat berpotensi. Yogyakarta sebagai produsen banyak barang juga bisa membuka pasar internasional. Sayang, maaih banyak yang belum memanfaatkan teknologi elektronik atau digital untuk menembus pasar internasional.

"Semoga dengan Kenduri Nasional ini munvul banyak UKM yang menembus pasar internsional," kata dia.

Penggagas Kenduri Nasional e-UKM Riyeke Ustadiyanto menyatakan, usai acara akan langsung ditindaklanjuti dengan membentuk grup antar pelaku E-UKM. Mereka akan menyasar pasar luar negeri dengan segala standarisasinya.

"Kita dorong dulu e-commerce, e-payment dan e-logisticnya. Sebab, tiga hal ini paling penting untuk mendorong bisa menginvasi luar negeri," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya