Bisnis Meredup, 7-Eleven Dilego Rp 1 Triliun ke Charoen

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 26 April 2017 11:25 WIB

Gerai 7-Eleven. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Modern Sevel Indonesia (MSI) selaku pengelola 7-Eleven akhirnya melepas waralaba itu kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI), entitas bisnis PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI). Keputusan untuk melego 7-Eleven (Sevel) dengan nilai jual Rp 1 triliun karena waralaba yang sempat dikenal sebagai tempat nongkrong anak muda itu terus merugi.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan tanggal 21 April 2017 disebutkan, transaksi pelepasan Sevel atau business acquisition agreement antara MSI dengan CPRI diteken pada 19 April 2017. Dalam kesepakatan
akuisisi itu disebutkan bahwa CPRI menyetujui untuk mengambilalih kegiatan usaha MSI di bidang rumah makan dan toko modern (convenience store) beserta aset-aset terkait berdasarkan sistem waralaba.

Baca: Bekraf dan idEA Rangkul Artis Pasarkan Produk E-UKM

Tjiu Thomas Effendy, Presiden Direktur CPI dalam surat yang ditujukan kepada Direktur Pencatatan PT BEI menyatakan, nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 1 triliun. Rencananya transaksi pelepasan Sevel kepada CPRI akan dilakukan pada
sekitar tanggal 30 Juni 2017.

Transaksi ini masih menunggu sejumlah persetujuan. Antara lain dari Kementerian Perdagangan mengenai pengakhiran perjanjian waralaba. "Dan penunjukan CPRI sebagai pengelola baru 7-Eleven, dan juga persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan,' ucap Tjiu.

Transaksi pelepasan 7-Eleven juga harus menunggu persetujuan RUPS dan dewan komisaris, kreditur dan 7-Eleven Inc selaku pemberi waralaba. "MSI dan CPRI secara bersama telah menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan rencana transaksi dengan memperhatikan hasil penilaian dan uji tuntas," kata Tjiu.

Baca: Baru, Badan Produk Halal Berkantor di Pondok Gede

Sevel sempat mejelit di Tanah Air beberapa tahun lalu. Konsep penjualan yang memadukan toko modern dan resto mini, ditambah dengan jaringan wifi gratis membuat Sevel digemari kalangan anak muda. Apalag waktu itu Sevel menjual minuman keras, namun adanya larangan penjualan miras di ritel modern berpengaruh terhadap Sevel.

Gerai Sevel kemudian lebih banyak dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berselancar di dunia maya ketimbang berbelanja. Ini membuat penjualan di gerai-gerai Sevel terus menurun. Beberapa gerai kemudian ditutup karena sepi pembeli.

SETIAWAN ADIWIJAYA


Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Hendak Beli Susu Anak, Seorang Ayah di Virginia Malah Menang Lotere Rp14 Miliar

2 Januari 2022

Hendak Beli Susu Anak, Seorang Ayah di Virginia Malah Menang Lotere Rp14 Miliar

Seorang ayah dari Virginia, AS, memenangkan lotere senilai US$1 juta atau setara Rp14 miliar saat membeli susu cokelat untuk anaknya di 7-Eleven.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya