Kapal Keruk Cina Diduga Masuk RI, Menteri Susi: Saya Keberatan!  

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 21 April 2017 18:59 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Wakil Kepala Staf TNI AL, Achmad Taufiqoerrochman dalam konferensi pers terkait kaburnya kapal asing ilegal yang sempat memasuki perairan Indonesia. Jakarta, 21 April 2017. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI Angkatan Laut (AL) gagal menyita sebuah kapal jenis Hopper Dredger atau kapal keruk yang secara ilegal memasuki wilayah perairan Indonesia. Diduga kapal tersebut berasal dari Cina.

Pemerintah pun berencana meminta keterangan Kedutaan Besar Cina di Indonesia. "Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Satgas 115, dan Ketua Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Muatan Kapal Tenggelam saya keberatan dengan aktivitas kapal tersebut yang melakukan eksploitasi hasil laut Indonesia tanpa izin dari pemerintah," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 21 April 2017. "Saya akan koordinasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi terkait hal ini permintaan keterangan ini."

Baca: Jokowi : Orang Kita Senangnya Barang Impor, Ini Harus Distop

Satgas dari Patroli Keamanan Laut TNI Al berhasil menangkap sebuah kapal di perairan kepulauan Anambas pada Kamis lalu, 20 April 2017. Kepal tanpa dokumen resmi dam bendera tersebut berisi 20 orang Anak Buah Kapal dari Cina, India, Malaysia. Namun, saat dalam pengawasan TNI AL, ABK menghidupkan mesin kapal lalu kabur. Sebanyak 20 ABK berhasil ditahan petugas.

Lihat: Detik-detik Kapal Caledonian Tabrak Terumbu Karang Raja Ampat

Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman mengatakan, masih harus dibuktikan apakah kapal itu dari Cina. Itu karena di badan kapalnya tidak ada nama sama sekali. "Kami duga itu dari Cina karena laporan dari petugas di lapangan, berdasarkan pengakuan dari ABK semata, jadi akan ditelusuri lagi," kata Laksda Achmad.

Kapal yang kabur diduga bernama Chuan Hong 68 dengan kapasitas 8352 gross ton. Pemilik kapal tersebut diduga adalah Shanghai Chonghe Marine Co., Ltd. Selama di Indonesia, kata Susi, kapal tersebut tidak mengaktifkan Automatic Identification System (AIS). "Dari data AIS, kapal tersebut terakhir kali mengaktifkan AIS pada 6 November 2016," kata Susi.

FAJAR PEBRIANTO | JOBPIE SUGIHARTO

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

35 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya