Pengusaha Minta Anies Segera Rekonsiliasi dengan Ahok

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 20 April 2017 18:38 WIB

Shinta Widjaja Kamdani , CEO Sintesa Group. Shinta memiliki 18 anak usaha yang bergerak di sektor produk konsumen, produk industrial, hingga energi dengan total revenue pada 2013 sebesar US$ 1,1 miliar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, berharap terpilihnya gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan, dapat meningkatkan dunia usaha di Jakarta. Menurut Shinta, masalah yang dihadapi dunia usaha lebih banyak muncul dari sektor pemerintah yaitu banyak peraturan daerah dan regulasi lain yang menghambat dunia bisnis.


Baca: Anies: Jakarta Harus Jadi Pintu Gerbang ASEAN

“Ada hubungan penggunaan lahan area yang boleh atau tidak, itu ada beberapa aturan. Batasan pembangunan (building limit) itu juga perlu dilihat,” ucap Shinta dalam acara Indonesia Summit Back On Track di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Kamis, 20 April 2017.

Yang kedua, Shinta meminta perbaikan sektor transportasi dan infrastruktur untuk mengatasi kemacetan. Karena itu Apindo mendorong percepatan pembangunan MRT. “Ini harus dilancarkan. Jangan karena ada pemerintah, ini menjadi kendala. Saya pikir ini menjadi PR pemerintah yang baru,” kata Shinta.


Baca: Gerindra Kerahkan Kader Daerah Jaga TPS di Pilkada DKI 19 April

Shinta mengatakan para investor banyak mengkhawatirkan isu agama, ras, dan suku pada proses pilkada kemarin. Ini dikhawatirkan dapat memberikan iklim buruk untuk investasi. Karena itu setelah pilkada selesai, dan pemimpin baru terpilih, Shinta berharap Anies-Sandi segera melakukan rekonsiliasi dengan Basuki-Djarot. Pemprov DKI juga diharapkan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan partai politik pendukung untuk bersama menata Jakarta.

“Yang dikhawatirkan itu apa yang terjadi di Jakarta diduplikasi ke daerah lain. Bahwa faktor suku dan agama bisa memenangkan kontes. Jadi ke depannya seperti apa,” kata Shinta.


Simak: Kenapa Ahok Anggap Anies Membingungkan Soal Anak Putus Sekolah?

Menurut Shinta, sebagai gubernur baru, Anies bisa melihat kesempatan dan peluang bisnis di Jakarta sangat besar seperti properti. Namun, Anies juga harus mengetahui betul wilayah Jakarta yang memerlukan masterplan yang jelas.


Ini karena di Jakarta banyak dijumpai daerah kumuh dan kurangnya daerah hijau sehingga rancangan pembangunan harus disusun menyeluruh. “Mau seperti apa, apa yang bisa dibangun, apa yang tidak bisa dibangun? Bagaimana memaksimalkan area untuk mengembangkan bisnis yang lebih besar? Itu semua harus ada aktornya, masyarakat bawah, menengah, atas itu harus di cover,” ucap Shinta.

DESTRIANITA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

9 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

10 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

19 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

21 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

22 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

42 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

45 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya