Sri Mulyani Akan Hadir di Perteman Musim Semi IMF World Bank 2017

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 17 April 2017 20:00 WIB

Menteri Keuangan yang juga Ketua Pansel OJK Sri Mulyani usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Maret 2017. Pansel OJK menyerahkan 21 nama calon anggota Dewan Komisioner OJK kepada Presiden untuk selanjutnya diajukan kepada DPR guna menjalani uji kelayakan dan kepatutan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menghadiri pertemuan musim semi International Monetary Fund (IMF) - World Bank (WB) 2017. Ia akan terbang bersama beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Washington DC, Amerika Serikat, pada Selasa 18 April 2017.

Sri Mulyani mengatakan pertemuan bertaraf internasional yang berlangsung pada 19-24 April 2017 itu akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh dunia. Pertemuan juga dihadiri lembaga kemasyarakatan internasional, serta akademisi dan kalangan swasta.

Baca: Menteri Keuangan Sebut Penerimaan Negara Bergerak Positif

Dalam pertemuan tersebut Sri Mulyani akan menjalankan tiga kapasitasnya yaitu sebagai Ketua Komite Pembangunan IMF-World Bank anggota negara G-20, dan member country dari WB dan IMF. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Pembangunan IMF-WB, Sri Mulyani akan memimpin sidang para Dewan Gubernur yang mewakili 189 negara anggota Bank Dunia. "Kami akan membahas isu kritis yang dihadapi negara berkembang," kata dia di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Jakarta, Senin, 17 April 2017. Topik lainnya yang dibahas adalah penurunan komoditas, ketidakpastian ekonomi, serta kesenjangan yang meningkat.

Dalam pertemuan G-20 dan Komite IMF, forum akan membahas perkembangan perekonomian global terkini dan arah kebijakan negara-negara G-20. Mereka juga akan membahas komitmen negara anggota G-20 dalam meningkatkan perekonomiannya.

Selain pertemuan tersebut, Sri Mulyani juga diundang ke berbagai forum internasional untuk membagi pandangannya. Ia juga dijadwalkan menyampaikan pidato dalam acara The United States -Indonesia Society (USINDO) mengenai berbagai hal mulai
dari ketimpangan, program amnesti pajak, hingga pengaruh perubahan iklim.

Baca: Istana Bicara tentang Pembangunan Disneyland Boyolali

Sri Mulyani mengatakan forum tersebut akan menyelenggarakan pertemuan bilateral antar Menteri Keuangan. Pertemuan bertujuan untuk memperkuat kesetaraan kebijakan pertukaran informasi antar negara Automatic Exchange of Information
(AEoI) untuk mengatasi upaya penghindaran pajak. Ia mengatakan akan mendorong agar Indonesia menjadi anggota Financial Action Task Force atau organisasi pemberantas aksi pencucian uang.

Indonesia juga akan menggelar Voyage to Indonesia sebagai ajang promosi pertemuan tahunan WB dan IMF pada Oktober 2018 yang akan digelar di Bali. Sri Mulyani bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan WB dan IMF 2018 dijadwalkan bertemu dengan Managing Director IMF dan Presiden World Bank di penghujung rangkaian pertemuan musim semi tersebut.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

11 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

12 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

12 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

22 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya