TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko akan menggaet anak muda agar mau terjun ke sektor pertanian. Caranya dengan memperkenalkan kepada mereka teknologi pertanian. “Jangan lagi berbicara pertanian stigmanya seperti petani yang miskin, pendekatannya mesti teknologi,” ujar Mantan Panglima TNI saat ditemui pada kegiatan Rapat Pimpinan Nasional HKTI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin, 10 April 2017.
Teknologi itu, menurut Moeldoko, salah satunya adalah bagaimana melakukan budidaya dengan mekanisasi, tidak lagi dengan metode tradisional. “Pendekatan IT dong, jadi sudah tidak bisa lagi seperti jaman-jaman dulu,” tuturnya.
Menurut Moeldoko, pendekatan ini penting dilakukan mengingat rendahnya minat anak muda untuk menekuni bidang pertanian. “Sesuai dengan angka BPS 2015, usia petani 45 tahun ke atas itu 62 persen, usia 35 dampai 45 itu 32 persen, dan usia 35 tahun ke bawah itu 12 persen,” ujarnya.
Moeldoko menilai anak muda Indonesia kehilangan harapan terhadap sektor pertanian. Ia membandingkan dengan Brasil yang anak mudanya berminat terhadap sektor pertanian. Sektor pertanian di Brasil cukup menjanjikan bagi pemuda-pemudi di sana. “Waktu saya melihat Agro-Biz di Brasil, yang datang itu anak-anak muda,” kenangnya.
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia periode 2017-2020 menggantikan Mahyudin yang mengajukan pengunduran diri karena kesibukannya di MPR.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
8 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.