Rudal AS Goncangkan Pasar Minyak WTI

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 7 April 2017 14:03 WIB

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan siang ini, Jumat, 7 April 2017, setelah Amerika Serikat meluncurkan puluhan rudal jelajah ke pangkalan udara di Suriah.

Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 naik tajam 1,55 persen atau 0,80 poin ke US$52,50 per barel pada pukul 12.32 WIB, setelah dibuka stagnan di posisi 51,70. Patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni 2017 turut menguat 1,37 persen atau 0,75 poin ke US$55,64, setelah dibuka turun tipis 0,02 persen atau 0,01 poin di posisi 54,88.


Baca: Pemborosan Proyek Energi, Begini Jawaban PLN dan SKK Migas


Presiden AS Donald Trump menyatakan telah memerintahkan serangan rudal terhadap pangkalan udara Suriah, tempat diluncurkannya senjata kimia mematikan awal pekan ini, serta menegaskan bahwa langkahnya itu menjadi kepentingan keamanan nasional AS terhadap rezim Bashar al-Assad.

“Serangan rudal jelajah AS telah menyebabkan lonjakan pada harga minyak mentah [hari ini],” kata Jeffrey Halley, senior market analyst OANDA, seperti dikutip dari Reuters, seraya menambahkan bahwa serangan itu berpotensi memberi dampak besar bagi pasar minyak.

Lihat: FAO Laporkan Harga Pangan Turun


Suriah telah membatasi produksi minyaknya, namun lokasinya yang terletak di Timur Tengah beserta aliansi dengan sejumlah produsen teratas minyak menimbulkan kekhawatiran tentang meluasnya konflik yang dapat menganggu pengiriman minyak mentah. “Respon apakah yang akan diberikan Iran dan Rusia, dua dari produsen minyak terbesar di dunia serta sekutu setia dari rezim Assad? Kita harus menantikan jawabannya,” tambahnya.

Serangan AS tersebut telah menggoyang pasar global, sedangkan produk-produk safe haven seperti emas melonjak sedangkan pasar saham dan dolar AS merosot. “Selain sektor energi, para investor telah bergerak ke sektor defensif hari ini, khususnya utilitas dan penambang emas,” ujar Gary Huxtable, client adviser Atlantic Pacific Securities Australia.

Menurut pejabat AS, pihak militer telah menembakkan 59 rudal jelajah terhadap pangkalan udara Suriah Jumat pagi, sebagai respon atas serangan gas beracun pada Selasa yang telah membunuh puluhan warga sipil.

BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya