BPK Temukan Masalah di SKK Migas Hingga Pembangkit Listrik

Reporter

Kamis, 6 April 2017 18:46 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2015 dari Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis di Istana Negara, Jakarta, 6 Juni 2016. Penyerahan laporan ini dilakukan pada acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis mengatakan pihaknya menemukan masalah dalam pemeriksaan terhadap pengelolaan rantai suplai SKK Migas, percepatan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt, dan penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional (JSN) Ketenagakerjaan. Hal ini termuat dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2016.


Pengelolaan rantai suplai pada SKK Migas dan pelaksanaan barang atau jasa pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), belum didukung sistem pengendalian intern yang memadai. Selain itu juga belum dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Baca: BPK Gandeng Inspektorat untuk Audit Dana Desa

"Permasalahan yang perlu mendapat perhatian di antaranya adalah SKK Migas belum mempunyai standar, norma, jenis, kategori dan besaran biaya yang digunakan pada kegiatan operasi perminyakan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Baca: Ketua BPK Harry Azhar Azis Dituntut Mundur

Di sisi lain, dari pemeriksaan operasional Badan Usaha Milik Negara permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah pengadaan pipa pada proyek pemasangan pipa jalur Bitung-Cimanggis dan proyek pengembangan Duri-Dumai senilai US$ 21,85 juta. Masalah lainnya adalah pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas Batam senilai Rp 18,57 miliar belum atau tidak dimanfaatkan oleh PT Perusahaan Gas Negara.

Dalam pemeriksaan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt periode 2006-2015, BPK menyimpulkan bahwa PLN belum merencanakan secara tepat dan belum menjamin kesesuaian dengan ketentuan dan kebutuhan teknis yang ditetapkan.

Permasalahan yang perlu diperhatikan antara lain pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Balai Karimun, PLTU Ambon, PLTU 2 NTB Lombok, dan PLTU 2 Kalimantan Barat 2 yang mangkrak serta PLTU Kalbar 1 yang berpotensi mangkrak.

"Hal ini mengakibatkan pengeluaran PLN sebesar Rp 609,54 miliar dan US$ 78,69 juta untuk membangun PLTU itu tidak memberikan manfaat," ujar Harry. PLN, kata dia, juga belum mengenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembangunan PLTU sebesar Rp 704,87 miliar dan US$ 102,26 juta.

Adapun terkait penyelenggaraan JSN Ketenagakerjaan, masih ada masalah yang perlu diperhatikan. Masalah itu antara lain, ketidaksinkronan Undang-Undang nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan peraturan terkait jaminan sosial.

"Perbedaan manfaat, dan dualisme makna pensiun dalam program jaminan hari tua dan jaminan pensiun," kata Harry.

Politikus Partai Demokrat Mulyadi meminta agar ada pembahasan di tiap komisi terkait temuan BPK. Menurut dia, selama ini komisi-komisi di DPR hanya membahas masalah keuangan dengan pemerintah. "Belum pernah berdialog langsung dengan BPK," kata dia dalam interupsinya.

Mulyadi meminta pimpinan DPR mengatur jadwal agar masing-masing komisi dapat mengundang BPK dalam rapat kerjanya.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menuturkan pimpinan menerima aspirasi yang sama dari para pimpinan fraksi dan alat kelengkapan dewan lain sebelumnya. Aspirasi itu telah disampaikan pada BPK sebelum rapat paripurna dimulai. "Alhamdulillah disambut baik oleh pimpinan BPK," ucapnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

34 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

37 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

37 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

37 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

37 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

38 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

38 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

38 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

42 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

52 hari lalu

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya