ADB Prediksi Ekonomi Cina 2017-2018 Turun

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 6 April 2017 17:02 WIB

Seorang warga mengumpulkan batu bara di tembang batu bara Sun Meng di provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Oktober 2015. Sebanyak 248.000 orang diberhentikan akibat lambatnya perekonomian di Cina yang berdampak besar pada perkerja batu bara. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank memprediksi ekonomi Cina akan terus melambat. Kepala Ekonom ADB, Yasuyuki Sawada, mengatakan perlambatan itu terjadi seiring dengan upaya pemerintah Cina untuk mengubah model perekonomiannya dari berorientasi ekspor ke orientasi konsumsi.

Menurut Yasuyuki, pertumbuhan ekonomi Cina akan turun menjadi 6,5 persen tahun ini dan 6,2 persen pada 2018. Angka ini turun dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6,7 persen. "Upaya mempertahankan stabilitas fiskal tetal akan menjadi hambatan bagi pertumbuhan," kata Yasuyuki dalam risetnya, Kamis, 6 April 2017.


Baca: ADB: Biaya Infrastruktur di Asia Bisa Melebihi US$ 22,6 T

Untuk Asia Tenggara, menurut Yasuyuki, ekonomi akan tumbuh dengan lebih cepat, mencapai 4,8 persen pada 2017 dan 5 persen pada 2018. Angka itu naik dari tahun lalu yang sebesar 4,7 persen. "Produsen komoditas seperti Malaysia, Vietnam, dan Indonesia, akan diuntungkan oleh pemulihan harga pangan dan energi," kata Yasuyuki.

Asia Selatan, kata Yasuyuki, akan tumbuh sebesar 7 persen pada 2017 dan 7,2 persen pada 2018. Pertumbuhan ekonomi India akan mencapai 7,4 persen pada 2017 dan 7,6 persen pada 2018 setelah pada 2016 tumbuh sebesar 7,1 persen. "Konsumsi yang menguat akan meningkatkan keyakinan dunia usaha dan prospek investasi di India."


Baca: Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan, ADB Sarankan Sejumlah Hal

Sementara untuk Asia Tengah, menurut Yasuyuki, akan tumbuh mencapai 3,1 persen pada 2017 dan 3,5 persen pada 2018. Pertumbuhan ekonomi di sana meningkat dengan meningkatnya harga komoditas dan ekspor walaupun negara-negara di sana memiliki heterogenitas yang besar antara satu dengan yang lainnya.

Yasuyuki menambahkan, inflasi di Asia Pasifik diprediksi naik menjadi 3 persen pada 2017 dan 3,2 persen pada 2018. Tahun lalu , inflasi di Asia Pasifik mencapai 2,5 persen. Inflasi, menurut dia, diakibatkan oleh menguatnya permintaan konsumen dan meningkatnya harga komoditas di tingkat global.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

8 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

12 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

13 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

14 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

14 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

19 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya